Daerah  

Harga Cabe dan Minyak di Pamekasan Melonjak

Caption: ilustrasi cabe rawit.

Pamekasan || Rega Media News

Kebutuhan pokok di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mengalami kenaikan yang cukup signifikan di pasaran.

Sesuai data yang diperoleh dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan, bahan pokok yang mengalami kenaikan signifikan minyak goreng dan cabe rawit.

Harga rata-rata kenaikan minyak goreng di bumi gerbang salam mencapai Rp 6.000 per liter. Sementara kenaikan cabe rawit melambung tinggi, yakni sebesar Rp 16.000 per kilogram.

Kepala Disperindag Pamekasan Achmad Sjaifudin mengatakan, kenaikan kebutuhan pokok berupa minyak goreng dan cabai sejak awal bulan November kemaren.

Menurutnya, kenaikan harga minyak curah dan minyak goreng tersebut secara global di seluruh dunia akibat pasokan bahan baku menurun.

“Minyak curah yang awalnya Rp 16.500 sekarang Rp 18.500 per liter. Untuk minyak goreng Bimoli 2 liter Rp 29.000 naik ke Rp 35.000,” katanya.

Untuk melonjaknya harga cabe rawit, kata Achmad, sesuai dengan hukum permintaan. Permintaan banyak, sementara produksi dari petani sedikit.

Selain dari pada itu, kata dia, cabe rawit tersebut rentan busuk, lebih-lebih di musim penghujan seperti saat ini. Sehingga besar kemungkinan cabe hasil produksi petani rusak.

“Faktor alam ini cukup mempengaruhi ke harga bahan pokok. Cabe rawit ini naiknya cukup signifikan, dari Rp 19.000 per kilogram kini naik ke Rp 35.000,” tandasnya.

Ia menyebut, untuk harga bahan pokok berupa gula pasir, tepung dan lain sebagainya masih stabil.