Daerah  

Jangan Panik, Beredar Pasien Kena Covid 19 Di RS Syamrabu Bangkalan Tidak Positif

Ketua tim satgas Corona RSUD Syamrabu Bangkalan, (dr Catur Budi).

Bangkalan, (regamedianews.com) – Sempat beredar informasi salah satu warga Bangkalan terinfeksi virus Covid 19 pasca selesai melaksanakan umroh dan mengakibatkan kepanikan dirasakan sejumlah warga di Bangkalan, Jumat (13/3/2020) malam.

Ditambah keresahan beredarnya video penanganan pasien di RSUD Bangkalan bak seperti menangani pasien terinfeksi virus dari kota Wuhan China tersebut.

Dalam video tersebut, petugas medis tampak menggunakan alat pelindung diri sebagaimana standart penanganan pasien corona. Video tersebut viral dalam waktu singkat dan sempat membuat gaduh warga di Bangkalan.

Dalam viedo yang beredar para petugas medis menggunakan alat pelindung diri lengkap serta menyemprotkan disinfektan disepanjang jalur yang dilalui pasien yang memiliki gejala penyakit sesak nafas tersebut.

Ketua Tim satgas Corona RSUD Syamrabu Bangkalan, dr Catur Budi mengatakan, video yang beredar merupakan tindakan yang dilakukan pada pasien yang hanya mengalami gejala mirip pasien corona.

Menurutnya, langkah tim medis menggunakan alat lengkap sebagaimana digambarkan dalam video adalah bentuk antisipasi satgas Corona RSUD Bangkalan.

“Ini bentuk antisipasi, daripada kecolongan mending gini,” kata dr Catur Budi pada awak media.

Catur menjelaskan memang ada pasien berinisial N, umur 70 tahun, warga Kamal Bangkalan baru saja pulang dari umrah dan diketahui mengalami batuk, sesak nafas dan ada perubahan suhu tubuh.

Namun, Ia mengatakan setelah dilakukan serangkaian observasi, pihaknya menyimpulkan bahwa pasien tersebut mengalami infeksi paru paru akibat bakteri. Pasien juga mengalami riwayat sesak nafas. Pasien sempat masuk ruang isolasi, namun akhirnya dirawat di ruang rawat inap.

“Sempat masuk ruang isolasi IGD, tp setelah observasi kami rawat yang bersangkutan di ruang rawat inap biasa,” pungkasnya.

Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat Bangkalan agar tidak panik berlebihan. Akan tetapi hanya saja diperlukan kewaspadaan dalam bentuk menjaga kesehatan, kebersihan lingkungan dan daya tahan tubuh. (sfn/tfk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *