Surabaya-(regamedianews.com)-, PT. Kalbe Farma. Tbk. Melalui Anak Usaha PT.Bintang Toedjoe menggelar peresmian pembangunan laboratorium kultur jaringan guna pengembangan bibit tanaman herbal khas Indonesia (jahe merah) melalui metode kultur jaringan pada Rabu (18/7/18) di Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya Jl Kali Rungkut
Pengembangan kultur jaringan ini merupakan wujud kerjasama ABGS (Academy, Bussiness, Govement ang Sosialita) yang telah dilakukan Kalbe dengan beberapa mitra, yang Salah satunya melalui pembangunan laboratorium oleh PT. Bintang toejoe, Universitas Ubaya (Ubaya) dan Hanbang Bio Korea.
hadir dalam peresmian tersebut Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Dr. Eng. Hotmatua Daulay, M. Eng,. B. Eng. Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk. Vidjongtius, Rektor Ubaya Bpk Pror. Ir. Joniarto Parung, MMBAT. Phd., Presiden Direktur Bpk Prof. Deok Chun, Presiden Direktur dari Hanbang Bio Co Ltd (Kyung Hee University) serta mahasiswa dan mahasiswi dari Ubaya
Sementara saat ditanya berapa jumlah perguruan tinggi yang telah diajak kerjasama dengan PT.Kalbe Vidjongtius mengatakan bahwa kalau dalam pengembangan Kultur Jaringan memang baru dilakukan dengan Universitas Surabaya (Ubaya) namun dengan perkembangan tekhnologi lain banyak dilakukan dengan perguruan tinggi lain
“Kalau pengembangan Kultur Jaringan memang baru dengan Ubaya, tapi pengembangan tekhnologi lain banyak dilakukan, terkahir dengan ITB, Unair dan kita bekerja sama secara meluas “;jelasnya
Vidjongtius juga mengatakan bahwa tujuan jangka panjang dari kerjasama ini adalah selain kesehatan masyarakat Indonesia tapi juga mengurangi ketergantungan import
“Memang tujuan jangka panjangnya adalah selain untuk kesehatan masyarakat Indonesia termasuk didalamnya mengurangi ketergantungan impor”
Indonesia ingin memiliki tanaman jahe merah karena manfaat jahe merah itu lebih besar dibandingkan dengan jahe yang ada di Indonesia selama ini.
Selain di Indonesia, untuk pengembangan ini Korea sendiri melakukan kerjasama dengan negara Cina.
Apabila di Indonesia mengalami kegagalan dalam produksi, kerjasama ini tidak akan di berhentikan. Akan tetapi terus di adakan pengembangan lagi yang lebih baik;paparnya (samsul)