Mahfud MD dan Mantan Teroris Mengisi Seminar Pancasila di UTM, Ini yang di Sampaikan

- Jurnalis

Kamis, 25 Oktober 2018 - 12:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suasana Pelaksanaan Seminar Pancasila di Gedung Pertemuan Universitas Trunojoyo Madura

Suasana Pelaksanaan Seminar Pancasila di Gedung Pertemuan Universitas Trunojoyo Madura

Bangkalan, (regamedianews.com) – Anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Muhammad  Mahfud MD Mengunjungi Universitas Trunojoyo Madura (UTM), bersama Mantan pelaku terorisme yang telah memutuskan untuk bertobat dijalan benar, Ali Fauzi Manzi.

Lawatannya ke Universitas Trunojoyo Madura dalam rangka menghadiri serangkaian acara Dies-Natalis ke 37 Fakultas Hukum Universitas Trunojoyo Madura.

Baca juga GASPER Siap Kawal Madura Bebas Teroris

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mahfud MD dan Ali Fauzi Manzi menjadi pengisi Seminar Pancasila di Gedung Pertemuan UTM dengan tema pancasila di era milenial, aktualisasi Negara Hukum pancasila dan aspirasi Politik Negarawan, Kamis, (25/10/2018).

Rombongan tiba di UTM sekitar pukul 09.30 wib dan disambut langsung oleh Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron, Rektor Universitas Trunojoyo Madura Muh. Syarif dan Dekan Fakultas Hukum UTM, Nunuk Nuswardani.

Setibanya di lokasi acara, ribuan mahasiswa yang telah menunggu di Gedung Pertemuan UTM tersebut, secara sontak mengibarkan bendera mini yang berada di genggaman tangan untuk menyambut Prof. Mahfud MD.

Baca Juga :  Polisi Tingkatkan Pengamanan Sekitar Kampus UTM

Menurut Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Muh. Syarif mengatakan, mengapresiasi dengan dilaksanakannya kegiatan tersebut. Pihaknya mengaku ada tiga poin penting dari tema seminar ini yang harus diperhatikan.

Baca juga Wakasad: Generasi Muda Harus Jadi Agent Of Change dan Entrepreneur Berwawasan Kebangsaan

“Pancasila era milenial merupakan perubahan pada semua aspek kehidupan, dimana perubahan itu di dorong dengan perkembangan teknologi dan alat-alat komunikasi,” tuturnya.

Lebih lanjut Syarif mengatakan, Hukum Pancasila sebagai landasan politik hukum. Kita pahami bahwa Pancasila merupakan landasan utama dalam pembautan hukum negara sehingga nilai-nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai kemasyarakatan dan aktualisasi negara hukum adalah implementasi nilai-nilai Pancasila.

“Kemudian perbedaan itu rahmat yang harus didasari saling menghormati, saling memuliakan satu sama lain. sehingga dapat dijadikan sebagai satu media untuk memelihara kebersamaan, kesatuan dan persatuan bangsa,” pungkasnya.

Sedangkan, Mahfud dan Ali membicarakan pentingnya menghargai perbedaan dan toleransi, dalam hal apapun bahkan dalam hal yang paling subtil, yakni agama. Mahfud juga mengatakan, bahwa Indonesia harus berlandaskan asas Pancasila dan kenegeraan yang nasionalis.

Baca Juga :  Banggar DPR RI & OJK Bekerjasama Dengan UTM Gelar Webinar Literasi Keuangan

“Negara Indonesia tidak dibentuk untuk menjadi negara agama, tapi negara yang menghargai semua perbedaan. Negara mewakili semua rakyat, tidak untuk satu golongan tertentu,” ujar Mahfud Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Indonesia.

Sementara itu, Ali juga memberikan pengertian bagaimana toleransi itu sangat dibutuhkan. Menurutnya, terorisme terjadi karena tidak adanya kesadaran untuk menghargai perbedaan.

“Intoleransi itu membutakan, membuat orang sanggup membunuh orang lain dengan mudah. Selama ini saya diajarkan untuk melihat kemanusiaan itu melalui kacamata Timur Tengah, hasilnya saya tidak tahu adanya banyak kebaikan yang terjadi dari toleransi tersebut,” pungkasnya.

Hingga berita ini di naikkan pelaksanaan seminar pancasila masih terus berlangsung dan di sambut dengan antusias oleh peserta seminar tersebut. (sfn/har)

Berita Terkait

Dapur MBG di Bangkalan Bisa Jadi Percontohan
Warga Sampang Diimbau Waspada Dampak Bediding
DPRD Sumenep Diharapkan Selaras Dengan Pemerintah Daerah
Perkuat Soliditas, Wujudkan Pemasyarakatan Kondusif
BLT DBHCHT Sampang 2025 Tembus Rp3,1 Miliar
37 Napi Risiko Tinggi Dari Jatim ‘Dilayar’ Ke Nusakambangan
Masyarakat Ramaikan Jalan Sehat Dies Natalis UTM
Wabup Sampang: Koperasi Penggerak Ekonomi lokal

Berita Terkait

Rabu, 30 Juli 2025 - 17:03 WIB

Dapur MBG di Bangkalan Bisa Jadi Percontohan

Rabu, 30 Juli 2025 - 12:31 WIB

Warga Sampang Diimbau Waspada Dampak Bediding

Senin, 28 Juli 2025 - 21:49 WIB

DPRD Sumenep Diharapkan Selaras Dengan Pemerintah Daerah

Senin, 28 Juli 2025 - 18:47 WIB

Perkuat Soliditas, Wujudkan Pemasyarakatan Kondusif

Senin, 28 Juli 2025 - 14:53 WIB

BLT DBHCHT Sampang 2025 Tembus Rp3,1 Miliar

Berita Terbaru

Caption: inisial MA, pelaku pencurian kotak amal masjid, saat digelandang polisi ke Mako Polsek Sokobanah, (dok. regamedianews).

Hukum&Kriminal

Maling Asal Sampang Gagal Mencuri ‘Amal’

Rabu, 30 Jul 2025 - 22:08 WIB

Caption: Penasehat Khusus Presiden Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Jenderal Erwin Charara Rusmana), saat mengecek fasilitas dapur SPPG di Bangkalan, (dok. regamedianews).

Daerah

Dapur MBG di Bangkalan Bisa Jadi Percontohan

Rabu, 30 Jul 2025 - 17:03 WIB

Caption: Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, Candra Rhomadani Amin.

Daerah

Warga Sampang Diimbau Waspada Dampak Bediding

Rabu, 30 Jul 2025 - 12:31 WIB

Caption: Didiyanto dan Achmad Bahri, dua kuasa hukum terdakwa 'Syamsiyah' saat diwawancara usai sidang putusan sela, di Pengadilan Negeri Sampang, (dok. regamedianews).

Hukum&Kriminal

Putusan Perkara ‘Syamsiyah’ Masih Teka-Teki

Selasa, 29 Jul 2025 - 16:54 WIB

Caption: Menteri Imipas (Agus Andrianto), menanam bibit edamame dan kubis di lahan SAE L’Sima, Kabupaten Malang, (foto istimewa).

Nasional

Menteri Imipas Tekankan Pentingnya Ketahanan Pangan

Selasa, 29 Jul 2025 - 11:25 WIB