Daerah  

BPJS Ketenagakerjaan Beri Perlindungan Joki Kerapan Sapi di Madura

Caption: Sekda Provinsi Jatim Adhy Karyono menyerahkan kartu keanggotaan BPJS Ketenagakerjaan kepada Ketua Pakar Sakera H. Moh Tohir, (dok. regamedianews).

Bangkalan,- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Madura menyerahkan 360 kartu kepesertaan kepada Paguyuban Karapan Sapi Madura (Pakar Sakera), Minggu (08/10/2023) kemarin. Penyerahan kartu kepesertaan tersebut, sebagai bentuk dukungan pelestarian tradisi pada karapan sapi.

Secara simbolis Sekda Provinsi Jatim Adhy Karyono menyerahkan kartu keanggotaan kepada Ketua Pakar Sakera H. Moh Tohir. Penyerahan simbolis itu dilakukan pada pembukaan Grand Final Karapan Sapi Piala Presiden 2033 di Stadion RP Moh Noer Bangkalan.

Andhy didampingi langsung Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Madura Indriyatno, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Pamekasan Anita Ardhiana, dan Kepala Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Pemerintahan dan Pembangunan Jawa Timur IV Pamekasan Sufi Agustini.

Anita menyampaikan, ada sebanyak 360 joki dan pengerap yang mendapat kartu BPJS Ketenagakerjaan. Mereka merupakan pendamping 24 pasang sapi peserta Piala Presiden yang diikutkan dalam program kecelakaan kerja dan jaminan kematian BPJS Ketenagakerjaan.

“Jadi mereka yang dari empat kabupaten di Madura, mulai berangkat bertanding, selama perlombaan maupun perjalanan pulang akan dilindungi program kecelakaan kerja maupun bila ada yang meninggal karena sakit akan mendapat santunan jaminan kematian,” terang Anita.

Dalam pemanfaatannya itu, mereka bisa mengakses rumah sakit kerjasama tanpa batasan biaya. Bagi peserta yang meninggal akibat kecelakaan akan diberi santunan Rp 70 juta dan beasiswa 2 orang anak senilai Rp 174 juta.

“Sedangkan untuk jaminan kematian yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja santunannya Rp 42 juta. Iuran untuk dua program ini Rp 16.800 per bulan,” tutur Anita.

Ditambahkan, sebagai tradisi, karapan sapi perlu terus dilestarikan. Tetapi, orang-orang yang terlibat di dalamnya (joki dan pendamping) memiliki risiko tinggi saat perlombaan dilaksanakan.

Karenanya, perlindungan BPJS Ketenagakerjaan dibutuhkan agar mereka fokus berlomba tanpa khawatir jika ada risiko yang terjadi. Sebab, semuanya akan ditanggung BPJS Ketenagakerjaan.

“Ke depan, harapan kami semua event kejuaraan atau perlombaan yang berlangsung semua pesertanya diikutkan BPJS Ketenagakerjaan. Kerja keras bebas cemas bersama BPJS Ketenagakerjaan,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Madura Indriyatno menjelaskan, pihaknya menyambut antusias pelaksanaan tradisi budaya Madura yakni kerapan sapi.

“Ajang perlombaan kerapan sapi BPJS Ketenagakerjaan Madura hadir sebagai lembaga untuk memberikan perlindungan dan jaminan sosial kepada seluruh pihak yang terikat pada pelaksanaan Kerapan Sapi. Semoga memberikan dampak manfaat terhadap seluruh masyarakat,” pungkasnya.