Nyesek! Bocah Ditinggal Ibunya Ke Alun-Alun Sampang, Untung Ada TNI Polri

Caption: terlihat anggota TNI menggendong bocah yang ditemukan di sekitar Pos Pelayanan Operasi Ketupat Semeru 2024, (dok. regamedianews).

Sampang,- Petugas gabungan TNI Polri yang terlibat dalam pengamanan Pos Pelayanan Operasi Ketupat Semeru 2024, telah mempertemukan seorang anak berusia 3 tahun dengan orang tuanya di Alun-Alun Trunojoyo Sampang.

Hal tersebut diungkapkan Kapolres Sampang AKBP Siswantoro, diwakili Kasat Lantas AKP Rukimin saat di temui awak media, sabtu (06/04) pukul 22:00 wib.

Rukimin menceritakan, kejadian tersebut berawal pada pukul 20:30 wib petugas mendengar suara anak kecil yang menangis, di barat Pos Pengamanan Operasi Ketupat Semeru.

“Karena suaranya semakin kencang dan tidak kunjung berhenti, petugas gabungan langsung mencari sumber suara tersebut, dan menemukan anak laki-laki menangis di parkiran mobil yang jaraknya tidak jauh dari pos pengamanan,” ujar Rukimin.

Karena tidak ada keluarganya di sekitar anak kecil tersebut, petugas gabungan langsung membawa anak laki-laki yang masih menangis ke dalam pos pengamanan, dan langsung melaporkan ke perwira pengendali Ipda Dody Darmawan.

Menurut Rukimin, perwira pengendali langsung memerintahkan anggotanya, untuk mengumumkan keberadaan anak tersebut, melalui pengeras suara yang sudah disiapkan di pos pengamanan.

“Tidak hanya melalui pengeras suara di pos pelayanan, personil Sat Lantas juga keliling Alun-Alun Trunojoyo sambil menyampaikan adanya anak laki-laki yang menangis karena terpisah dari orang tuanya,” ungkap Rukimin.

Kurang lebih 30 menit kemudian, datang seorang wanita dan laki-laki yang mengaku ibu dan paman dari anak tersebut.

“Perempuan itu bernama Siti Maysaroh, warga Ketapang Sampang, mengaku bahwa anak yang diamankan didalam pos adalah anak kandungnya,” jelasnya.

Kepada petugas, perempuan yang berusia 26 tahun mengatakan, saat akan masuk ke dalam Alun-Alun Trunojoyo, sudah dititipkan ke pamannya, karena anaknya sedang tertidur didalam mobil.

Siti Maisyaroh menjelaskan, kemungkinan anaknya menangis, karena saat bangun tidak menemukan dirinya ataupun rombongan lainnya, karena di tinggal pamannya membeli sesuatu ke pedagang di sekitaran Alun-Alun.

Kasat Lantas Polres Sampang AKP Rukimin juga menyampaikan, anggotanya tidak langsung mempercayai pengakuan perempuan yang mengaku ibu dan paman, dari anak laki-laki berusia 3 tahun tersebut.

Perwira pengendali Pos Pelayanan Operasi Ketupat Semeru 2024 Ipda Dody Darmawan memerintahkan Siti Maisyaroh dan pamannya, untuk menelpon kerabat dekatnya, untuk membuktikan hubungan ibu dan anak di karenakan di handphone yang di pegang perempuan itu tidak menyimpan foto anak tersebut.

Setelah menghubungi kerabat dekatnya (Bibi), perwira pengendali dengan di saksikan petugas gabungan Pos Pelayanan Operasi Ketupat Semeru 2024 Polres Sampang langsung menyerahkan anak laki-laki tersebut ke orang tuanya, sembari menyampaikan himbauan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

“Siti Maisyaroh dan pamannya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh petugas Pos Pelayanan Operasi Ketupat Semeru Polres Sampang karena sudah mempertemukan anaknya yang terpisah dari rombongan,” lanjut Rukimin.

Rukimin sangat mengapresiasi kepada seluruh petugas gabungan dari TNI-Polri, Pemkab Sampang dan mitra Kamtibmas lainnya yang telah sigap dan cepat mempertemukan anak yang terpisah dengan ibu dan rombongannya.

“Kami akan berusaha semaksimal mungkin memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya para pemudik agar merasa aman dan nyaman, saat arus mudik dan balik lebaran Idul Fitri di Kabupaten Sampang,” pungkasnya.