Jasad 7 Pencari Besi di Perairan Bangkalan Belum Ditemukan

Caption: tampak rumah kontainer pengeboran minyak di perairan Klampis Bangkalan yang ambruk.

Bangkalan,- Jasad 7 orang pencari besi tua yang hilang tenggelam di perairan Kabupaten Bangkalan, Madura, hingga saat ini belum ditemukan.

Sebelumnya, 16 orang dikabarkan hilang tenggelam, akibat tertimpa rumah kontainer pengeboran minyak di perairan Klampis, Jumat (14/06/2024) dini hari.

Dari belasan orang tersebut diketahui asal warga Gresik Jawa Timur, sebagian korban berhasil diselamatkan, dan 7 korban belum ditemukan.

Informasi yang diterima regamedianews, peristiwa itu bermula saat mereka berangkat dengan menggunakan dua perahu, untuk mencari besi tua.

Namun, cuaca buruk memaksa para korban, untuk mencari perlindungan di bawah rumah kontainer yang berada di lokasi pengeboran minyak.

Tragisnya, rumah kontainer tersebut ambruk dan menyebabkan kedua perahu tenggelam, mengakibatkan 16 orang tersebut tenggelam ke laut.

Kasatpol Airud Polres Bangkalan Iptu Muarib, membenarkan kejadian tersebut, namun belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut.

“Penyelidikan masih berlangsung, untuk menentukan kronologi pasti dan penyebab kecelakaan laut itu,” ujarnya kepada awak media.

Muarib menegaskan, para korban adalah pencari besi tua, bukan nelayan, dan pihaknya sedang melakukan pendalaman.

“Kami masih mendalami, pakah mereka sebelumnya pernah memasuki perairan Bangkalan atau tidak ?,” tandasnya.

Menurut Muarib, kecelakaan laut tersebut menimbulkan pertanyaan, tentang keamanan dan pengawasan di perairan.

“Terutama mengingat adanya dugaan kuat di tengah masyarakat, tragedi ini adalah upaya pencurian besi-besi,” ungkapnya.

Kecelakaan ini, imbuh Muarib, juga menyoroti risiko yang dihadapi oleh mereka yang mencari nafkah di laut.

“Bahkan, sering kali dengan peralatan yang tidak memadai, dan dalam kondisi yang berbahaya,” ucapnya.

Komunitas lokal dan keluarga korban menanti kabar lebih lanjut, sementara tim SAR terus berupaya mencari korban yang hilang.

“Tragedi ini menjadi pengingat pahit akan bahaya yang mengintai di laut, dan pentingnya keselamatan bagi semua yang berlayar di perairan,” pungkasnya.