Gorontalo,- ESP PLTU Anggrek yang kini bermasalah, menjadi sorotan aktivis Gorontalo Isjayanto H Doda.
Menanggapi hal itu, ia meminta Pemerintah Daerah Gorontalo Utara turun tangan menyikapi persoalan tersebut.
Isjayanto menjelaskan, Fly Ash dan Bottom Ash yang dihasilkan merupakan limbah padat mengandung logam berat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Itu dihasilkan dari aktivitas pembakaran batu bara di PLTU Anggrek,” ujarnya, Jumat (21/11/25) siang.
Jika ESP PLTU Anggrek tidak bisa berfungsi dengan baik, maka akan terjadi polusi udara.
“Ini sangat berbahaya bagi masyarakat sekitar apabila terhirup,” ungkapnya.
Lanjut Isjayanto menjelaskan, ancaman serius bagi kesehatan manusia akibat menghirup Faba.
“Salah satunya gangguan pernafasan. Ini tak bisa dibiarkan, harus ada langkah kongkrit dari Pemda,” tegasnya.
Maka dari itu, Pemda Gorut dalam mengatasi persoalan ini tidak hanya berdasar dari sisi kewenangan penindakan.
Jika tidak mampu dari segi kewenangan, maka lakukan upaya lain untuk melindungi masyarakat.
“Jangan pasrah dengan keadaan. Sebab, Salus Populi Suprema Lex Esto,” pinta Isjayanto.
Ia menambahkan, jika Pemda tidak ada upaya mengatasi persoalan ini, patut diduga tidak peduli keselamatan rakyat.
“Bupati, OPD terkait, dan unsur Forkopimda harus turun langsung ke lapangan dan mengatasi hal ini,” tegasnya.
Sebab jika masalah ini berlarut larut, maka keselamatan masyarakat terus terancam oleh polusi udara.
“Bukan hal yang tak mungkin akan menelan korban,” pungkas Isjayanto.
Penulis : Yusrianto
Editor : Redaksi










