Sampang, (regamedianews.com) – Dalam rangka memperingati HUT ke 49, BPJS Kesehatan melaksanakan kegiatan promotif preventif di 13 Sekolah Dasar (SD) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia untuk mengedukasi anak-anak sekolah akan pentingnya pola hidup sehat sehari – hari. Melalui kegiatan promotif preventif tersebut, pelajar diharapkan dapat membudayakan pola hidup sehat sejak dini sehingga dapat terhindar dari penyakit katastropik seperti penyakit jantung, gagal ginjal, kanker, stroke, dan lain-lain. Terlebih penyakit katastropik cenderung terjadi karena faktor kebiasaan perilaku hidup tidak sehat, misalnya berlebihan mengonsumsi junk food, kurang olah raga, gizi tidak seimbang, dan sebagainya.
“Dari tahun ketahun, dana jaminan kesehatan yang terserap untuk membiayai penyakit katastropik kian meningkat. Kalau dibiarkan, hal ini dapat membawa dampak kurang baik bagi kualitas kesehatan penduduk Indonesia maupun berlangsung program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN – KIS). Oleh karenanya, sangat penting mengajarkan anak-anak sejak dini untuk membiasakan berperilaku sehat setiap hari,” kata Deputi Direksi Wilayah Jawa Timur BPJS Kesehatan, Handaryo dalam acara Hidup Sehat bersama BPJS Kesehatan yang diselenggarakan di SDN Banyuanyar 1 Kabupaten Sampang, Rabu (19/07/2017).
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh sebanyak 180 siswa tersebut, Handaryo juga memberikan motivasi kepada mereka untuk memberikan rasa kepedulian, kerelaan membantu sesama, dan bergotong royong dalam diri masing-masing. Ia juga mengingatkan bahwa peran serta seluruh masyarakat dan generasi muda dalam mengawal keberlangsungan program JKN-KIS di Indonesia sangatlah besar.
“Mari kita bayangkan, jika ada satu orang peserta JKN-KIS melakukan operasi jantung dengan biaya Rp 160 juta rupiah, dengan iuran rata-rata Rp 51 ribu rupiah, maka diperlukan sebanyak 3.737 orang peserta JKN-KIS yang sehat dan membayar iuaran lagi ketika sehat, dari mana kita bisa membiayai pelayanan kesehatan peserta lainnya yang membutuhkan?” tandasnya.
Handaryo menambahkan, selain memberi edukasi tentang pola hidup sehat dan makna gotong royong, BPJS kesehatan juga bekerja sama dengan perhimpunan Dokter Spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorok Bedah Kepala Leher Indonesia (Perhati KL) dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dalam menyediakan pemeriksaan kesehatan telinga, gigi dan mulut pada kegiatan tersebut.
“Hingga 14 juli 2017, terdapat 178.011.459 jiwa penduduk Indonesia yang telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS. Selain itu, terdapat total 20.877 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bermitra dengan BPJS Kesehatan, yang terdiri atas 9.829 Puskesmas, 4.523 Dokter Praktik Perorangan, 1.151 Dokter Praktik Gigi Perorangan, 5.360 Klinik Pratama, dan 14 RSUD Pratama. BPJS Kesehatan juga telah bekerja sama dengan 5.451 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang terdiri atas 2.179 Rumah Sakit termasuk didalamnya 181 Klinik Utama, 2.274 Apotek dan 998 optik,” jelasnya. (har)