Sampang, (regamedianews.com) – Musim kemarau tahun 2018 menjadi catatan khusus bagi Pemerintah Kabupaten Sampang, dalam hal ini instansi terkait yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Pasalnya, hingga saat ini dari 180 desa yang ada di Sampang, sekitar ada 42 desa masih mengalami kering kritis. Selain itu juga kekurangan air bersih.
Sementara jarak tempuh dari rumah warga menuju sumber mata air mencapai 5 sampai 10 kilometer. Hal tersebut dikatakan Kepala BPBD Sampang Anang Djunaidi, Senin (15/10/2018).
Baca juga Siap Siaga Antisipasi Dampak Kemarau Panjang
“Kekeringan yang melanda puluhan desa di Kabupaten Sampang memang terjadi setiap tahun. Kondisi ini dikarenakan desa yang dimaksud berada di daerah rendah kandungan air tanah,” terangnya.
Lebih lanjut Anang mengatakan, pihaknya hingga kini sudah melakukan suplay air terdampak kering kritis yakni di 42 desa, dengan perdesa mendapatkan 3 tangki air bersih per bulannya, hingga masa kemarau berakhir.
Baca juga Musim Kemarau, Warga Sampang Krisis Air Bersih
“Sementara BMKG Juanda Surabaya mempediksi, bahwa musim hujan akan berakhir pada akhir Oktober ini. Sementara musim penghujan akan terjadi pada awal November mendatang,” pungkasnya. (adi/har)