Bangkalan, (regamedianews.com), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Trunojoyo Madura (UTM), merepresentasikan hasil survey dan pemetaan Rasio Elektrifikasi (RE) empat Kabupaten di Madura, yang berlangsung di lantai 5 Gedung Graha rektor UTM, Selasa, (17/12/2019).
Survei tingkat rasio elektrifikasi secara nyata di kawasan Pulau Madura itu diinisitaori oleh PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur menggandeng LPPM Universitas Trunojoyo Madura (UTM).
General Manager PT PLN Persero Distribusi Jawa Timur Bob Saril mengatakan dalam survey yang dilakukan dengan UTM itu diharapkan dapat mengetahui potret masyarakat yang sebenarnya dalam menikmati listrik.
“Kami ingin mengetahui potret sebenarnya masyarakat sudah menikmati listrik dari mana sumber listrik yang mereka peroleh, apakah masih ada masyarakat yang belum tersalurkan seperti itu,” ujarnya.
Ia mengatakan hasil survei verifikasi rasio elektrifikasi akan digunakan sebagai bahan acuan bagi PLN dalam menyusun rencana ekspansi jaringan baru guna memenuhi kebutuhan kelistrikan masyarakat sesuai RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan).
“Khusus bagi masyarakat yang kurang mampu dan berketerbatasan ekonomi, kedepan PLN akan mengusahakan supaya bisa mendapat bantuan sambungan listrik gratis,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Trunojoyo Madura Dr Drs EC Muh Syarif Msi dalam sambutannya berharap dari hasil survei yang dilakukan pihaknya dapat bermanfaat bagi masyarakat di Pulau Madura.
Menurutnya, jika banyak kendala dan masalah ketika PLN akan memasang jaringan baru, maka dirinya menyarankan untuk selalu menggunakan pendekatan kultural psikologis dengan masyarakat.
Hal itu tak lepas dari pengalamannya selama bertahun-tahun ketika menjadi tim pendamping salah satu perusahaan migas, karena masyarakat Madura banyak salah persepsi di awal namun sejatinya mereka tetap ramah dan welcome.
Kemudian yang paling penting menurutnya adalah komitmen kedua pihak untuk direalisasikan, misalkan masyarakat memberikan ijin tapi dengan keuntungan bagi mereka dana CSR nya direalisasikan juga jadi akhirnya saling menjaga satu sama lain.
“Jika PLN ada masalah ketika akan memasang jaringan baru atau tiang kemudian ada problematika di tengah masyarakat, cobalah melakukan pendekatan psikologis dan jelaskan jika akan banyak manfaatnya, mereka pasti menyambut baik,” terangnya.
Perlu diketahui, Kegiatan survey dan pendataan rasio elektrifikasi di Pulau Madura sendiri telah dilaksanakan sejak bulan Agustus sampai dengan Desember 2019 dengan total sebanyak 990 desa. Dengan rincian Bangkalan (281) desa, Sampang 186 Desa, Pamekasan 189 Desa, dan Sumenep 334 Desa.
Berdasarkan data dasar perhitungan Rasio Elektrifikasi pada bulan September 2019 didapatkan nilai RE di Kabupaten Bangkalan 90,36 persen, Sampang 73,34 persen, Pamekasan 80,15 persen dan Sumenep 64,42 persen. (sfn/tfk).