Sampang || Rega Media News
Sebagai antisipasi merebaknya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), UPTD Puskesmas Robatal, Kabupaten Sampang, gencar melaksanakan fogging atau pengasapan ke beberapa lingkungan warga daerah puskesmas setempat.
Pelaksana Tugas Kepala UPTD Puskesmas Robatal dr. Elmira Riskia Febriayanti mengungkapkan, pemberian abate ke desa untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk, serta pelaksanaan fogging bagi wilayah desa yang melaporkan warganya dengan hasil positif (+) pemeriksaan laboratorium ke arah DBD.
Atau pelaporan tersebut dari Dinkes/Klinik/Rumah Sakit Umum dan Swasta yang sedang/telah melayani pasien dengan hasil laboratorium pendukung (+) infeksi virus dengue.
“Kita lakukan fogging secara continue ke beberapa desa di wilayah Puskesmas Robatal, sampai saat ini ada enam desa yang sudah kita lakukan fogging. Diantaranya, Sawah Tengah, Gunung Rancak, Robatal, Tragih, Jelgung dan Bapelle,” ungkapnya, Rabu (26/01/2022).
Lebih lanjut Elmira mengatakan, kasus DBD sebenarnya fluktuatif, tetapi saat musim hujan, kejadian penyakit tersebut umumnya akan meningkat.
Jadi, pada musim hujan populasi Aedes aegypti akan meningkat karena telur yang belum menetas akan menetas ketika habitat perkembangbiakannya mulai tergenang air hujan.
“Kondisi ini bisa meningkatkan populasi nyamuk sehingga dapat menyebabkan peningkatan penularan penyakit DBD,” katanya.
Elmira menjelaskan, bahwa ciri-ciri penyakit DBD itu gejala awal demam tinggi, kulit bintik merah, nyeri sendi/otot, sakit perut, diare dan muntah.
“Jika terindikasi penyakit tersebut, maka pertolongan awal minum air putih sebanyak mungkin, minum obat penurun demam/panas, dan kompres dengan air dingin. Bila berlanjut, segera periksa ke dokter atau fasilitas pelayanan kesehatan,” ujarnya.
Pencegahan penularan kasus DBD tersebut, pihaknya berharap masyarakat lakukan 3 M Plus dan mencegah gigitan nyamuk serta pengembangbiakan nyamuk.
“Menguras dan menyikat tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat semua tempat penampungan air dan mengubur barang bekas yang berpotensi menampung air hujan,” pungkasnya.