Sampang || Rega Media News
Tepat pada hari Sabtu tanggal 01 Oktober 2022, menjadi hari duka mendalam bagi warga Malang, Jawa Timur. Ratusan suporter meninggal dunia pasca pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya.
Tak hanya itu, rasa dirundung duka juga dirasakan seluruh masyarakat Indonesia, khususnya para suporter dan pecinta sepak bola di tanah air, karena hingga saat ini korban terus bertambah.
Semenjak peristiwa itu, masyarakat menyebutnya Tragedi Kanjuruhan. Korban tidak hanya dari kalangan suporter, bahkan dua anggota Polri juga harus merenggut nyawanya.
Untuk mengenang peristiwa duka Kanjuruhan tersebut, Polres Sampang dan Suporter Sampang Bersatu menggelar doa bersama, dan aksi menyalakan 1000 lilin, di Pasar Margalela, Senin (03/10) malam.
Dalam doa bersama yang dihadiri langsung Waka Polres Sampang Kompol Jalaludin serta sejumlah PJU Polres setempat, juga bersama suporter Trunojoyo Mania, Bonek Mania, Kaconk Mania, Viking Madura, Aremania Arudam, The Jak Mania Sampang.
“Terima kasih atas solidaritas seluruh suporter di Kota Bahari yang telah mendoakan bersama korban Tragedi Kanjuruhan,” ucap Waka Polres Sampang Kompol Jalaludin.
Ia juga menyampaikan, seluruh keluarga besar Polres Sampang turut berduka cita sedalam-dalamnya yang menimpa banyak korban suporter Aremania dan dua anggota Polri yang melaksanakan tugas pengamanan.
“Mudah-mudahan semua korban yang meninggal dunia di terima amal perbuatannya dan diampuni segala dosa-dosanya, serta seluruh keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan keikhlasan,” ucap Jalaludin.
Orang nomor dua di lingkungan Mako Polres Sampang ini juga berpesan, kepada suporter di Sampang untuk terus bersinergi, bergandengan tangan dengan petugas keamanan, untuk selalu tetap jaga sportifitas demi menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Bahari.
Sementara itu, Pembina Trunojoyo Mania Hernandi Kusumahadi menyampaikan, berkumpulnya suporter dengan Polres Sampang merupakan suatu wujud duka cita mendalam, atas tragedi yang terjadi di Kanjuruhan Malang.
“Kami berharap tragedi tersebut tidak terulang kembali di Indonesia dan seluruh pihak mulai dari supporter, keamanan dan panitia pelaksana saling mengevaluasi diri,” tuturnya.
Pihaknya sepakat dengan keputusan Presiden Republik Indonesia, untuk menghentikan sementara Liga 1 BRI dan mengusut tuntas tragedi tersebut, hingga menewaskan banyak korban.
“Terimakasih atas solidaritas teman-teman semua, semoga di Sampang seluruh Suporter bisa selalu bersikap dewasa dan menjaga satu sama lain,” ujar pria yang akrab disapa Dedet ini.