Daerah  

Jaga Kualitas Proyek, Kerusakan Fisik TPT Desa Temoran Diperbaiki

Caption: tampak fisik pembangunan proyek Tembok Penahan Tanah (TPT) di Desa Temoran yang rusak sudah diperbaiki, (dok. regamedianews).

Sampang,- Gerak cepat perbaikan proyek pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) di Dusun Tengah, Desa Temoran, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, patut diacungi jempol.

Pasalnya, meski sempat ditegur warga, lantaran proyek TPT tersebut rusak akibat pohon tumbang, perbaikan segera dilakukan oleh pelaksana kelompok masyarakat (pokmas) setempat.

Tidak hanya itu, pasca proyek TPT yang bersumber dari dana hibah APBD Jawa Timur tahun 2022 diperbaiki, kini kualitas proyek terjaga dan manfaat pembangunannya tetap dirasakan masyarakat.

Kendati demikian, sebelumnya warga mengira, jika kerusakan tembok penahan tanah itu karena kurangnya kualitas bahan. Namun ternyata, kerusakannya akibat kelalaian warga saat menebang pohon.

Hal itu juga tidak ditampik Abdul Mukti, salah satu warga yang rumahnya disekitar pembangunan proyek TPT. Ia mengakui, jika proyek tembok penahan tanah rusak akibat pohon tumbang.

“Diwaktu itu, kami tengah menebang pohon yang berada di sekitar rumah, namun ketika ditebang, pohon tersebut roboh tepat mengenai tembok penahan tanah yang dibangun pokmas,” ungkapnya.

Namun, pasca kejadian menerima laporan dari warga, Pudin pelaksana proyek TPT, segera melakukan perbaikan, agar kualitas pembangunannya tetap terjaga dan kokoh.

“Proyek tersebut sudah dibangun sejak sekitar satu tahun lalu, tepatnya pada bulan Juni tahun 2022. Setelah ada laporan dari warga jika proyeknya rusak, kami segera perbaiki,” tandasnya, Sabtu (13/05/2023).

Kendati demikian, imbuh Pudin, pembangunan tembok penahan tanah tersebut, sudah lama dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Desa Temoran, diantaranya lingkungan tidak berlumpur.

“Jika sebagian fisik proyek TPT itu mengalami kerusakan, kemungkinan besar karena faktor alam, atau kerusakan tidak disengaja, seperti dirobohi pohon saat ditebang. Setelah di cek, kerusakannya sekitar setengah meter, namun sudah diperbaiki,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Desa Temoran H.Umar juga tidak menampik, jika proyek TPT di desanya mengalami kerusakan, namun hanya sekitar setengah meter, itupun karena dirobohi pohon saat ditebang warga.

“Setelah mendapat laporan dan keluhan warga, saya instruksikan ketua pelaksana proyek TPT tersebut, agar secepatnya dilakukan perbaikan. Alhamdulillah, sudah diperbaiki,” ungkapnya.

Jadi, imbuh H.Umar, proyek tembok penahan tanah itu tidak ada kerusakan yang fatal, namun hanya akibat kelalaian warga sekitar, saat menebang pohon hingga roboh ke fisik proyek tersebut.

“Sebelumnya, kami meminta kepada warga untuk menjaga lingkungan sekitar, terlebih yang sudah terealisasi pembangunan infrastruktur dari pemerintah, agar manfaatnya dirasakan warga itu sendiri,” pungkasnya.