Pamekasan (regamedianews.com) Salah satu oknom anggota kepolisian berpangkat Brigadir Pol Ali Badrun bertugas di Sampang terbukti bersalah dan meyakinkan bermula dari pembalakan liar berupa penebangan pohon jati dikawasan hutan Negara pada petak 31 RPH Sampang BKPH Madura Barat, KPH Madura. Dirinya tertangkap tangan telah melakukan kegiatan ilegal logging di kawasan hutan Negara wilayah administratif pada Desa Karang Anyar Kecamatan Tambelangan Kab. Sampang pada tahun 2013, Ali badrun dijatuhi hukumam 11 bulan dan denda Rp,10 juta subsider dua bulan, terhitung sejak 23 mei 2014, namun sampai saat ini menurut dari banyaknya nara sumber, Ali badrun masih merasakan dan menghirup udara bebas melakukan aktifitas seperti biasanya. (24/10/2016)
Ali badrun divonis 11 bulan penjara dengan denda Rp 10 juta oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sampang yang telah terbukti dan meyakinkan merugikan Negara. Atas keputusan tersebut dirinya mengajukan banding ke tingkat Provinsi, menurut nara sumber yang tak mau disebutkan identitasnya, alhasil Ali badrun mendapat pengampunan keringanan sehingga berubah statusnya menjadi (hukuman percobaan), akan tetapi pihak penuntut umum tidak puas serta melakukan hal sama, mengajukan banding kesatuan tingkat teratas ke Mahkamah Agung (MA) yang tentunya memerlukan proses waktu cukup lama. Sedangkan rekan Ali badrun bernama Agus (41 tahun) asal warga Desa Karang Anyar yang melakukan ternsaksi ilegal logging, dirinya di ganjar 9 bulan oleh Majelis Hakim, Agus menjalani hukuman sejak ia di vonis terbukti bersalah dan mempertanggung jawabkan perbuatannya di Rutan Sampang, seiring waktu berjalan Agus sudah menghirup udara bebas.
Terkait dengan hal tersebut, regamedianews saat mengkonfirmasi Kompol Suyoto Pabin Jagawana KPH Madura mengatakan agar untuk menunggu 1 minggu lagi dan akan mengutus Danru ke Sampang. Namun di tunggu berbulan bulan lamanya belum ada kepastian, sehingga pada kamis kemarin (20/10/2016), mencoba mengkonfirmasi ulang namun belum ada keputusan terkait salinan vonis dari pengadilan. Ironisnya ia menambahkan, bahwa dirinya belum ada peluru untuk meminta salinan tersebut.
Menurut nara sumber yang tak mau disebutkan namanya menambahkan, keputusan dari Mahkamah Agung RI sudah diterima Pengadilan Sampang sejak bulan januari lalu,dalam artian sudah 10 bulan lamanya, sampai saat oknom tersebut belum di eksekusi, ”ini ada apa ?, lalu siapa yang seharusnya berhak mengeksekusi terhadap pelaku ilegal logging, ataukah mungkin dalam hal ini masih dalam tahapan proses untuk dieksekusi, dan kejadian ini bisa disinyalir ada kesan tebang pilih terhadap pelaku kejahatan” ungkapnya. (moh)