Sampang,(regamedianews.com)-, Pasca penangkapan 2 orang pembawa narkoba jenis Sabu pada Jumat (25/8) oleh pihak Kepolisian Resort Sampang yang berhasil mengamankan barang bukti seberat hampir 9 Kg memang membuat banyak pihak tercengang, pasalnya Madura yang terkenal dengan kawasan hijau atau religius tersebut ternyata tak luput menjadi target empuk para Bandar Barang haram tersebut
Pundi-pundi rupiah yang dapat dikais dengan begitu mudah dari penjualan barang terlarang tersebut membuat para pelaku bisnis kotor tersebut pasang badan, dan hasilnya target pemakai yang mulai bertambah semakin menjadi lahan empuk para bandar
Hal tersebut membuat banyak pihak merasa miris, tak terkecuali Sekretaris Badan Ansor Anti Narkoba (BAANAR) Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor R.Ahmad Ghufron Siradj
Pemuda berdarah Sampang Madura itu yang kini aktif di ibu kota tersebut merasa sangat prihatin dengan kondisi tersebut
“Tentu saya prihatin dg kondisi ini. Dimana Madura sebagai kota santri, yang banyak ulama dan pesantrennya ternyata menjadi bahan empuk bagi para bandar untuk melakukan pembunuhan massal melalui penyalahgunaan narkoba, Ini sungguh tindakan keji dan kejahatan nyata”;ujarnya Sabtu (26/8) via sambungan telepon kepada regamedianews.com
Menurutnya kasus ini harus menjadi pelajaran bagi semua pihak agar lebih meningkatkan kewaspadaan
“Adanya peredaran narkoba yang sangat dahsyat di Madura menuntut kita semua untuk lebih waspada. Mulai dari kontrol orang tua terhadap anak2 nya, guru terhadap muridnya, Kiai kepada santrinya. Jangan sampai salah gaul”; imbuhnya
Dirinya juga menghimbau agar para generasi muda untuk turut berpartisipasi aktif dalam melawan peredaran Narkoba yang akhir-akhir ini semakin mengkhawatirkan
“Kepada semua kaum muda, atas nama pribadi dan Sekertaris (BAANAR) Badan Ansor Anti Narkoba Pimpinan pusat GP Ansor saya mengajak mari bersama sama jihad melawan narkoba”;pungkasnya