Akibat Dua Faktor Ini, Kasus Kekerasan Pada Perempuan dan Anak Sering Terjadi

- Jurnalis

Selasa, 10 Oktober 2017 - 10:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ilustrasi gambar

ilustrasi gambar

ilustrasi gambar

Sampang, (regamedianews.com) – Kerapa terjadinya kekerangan terhadap perempuan dan anak disebabkan beberapa faktor, diantarnya karena faktor ekonomi dan kurangnya pengendalian diri. Terbukti Dalam waktu satu bulan, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sampang menangani enam kasus kekerasan perempuan dan anak.

Menurut Kapolres Sampang AKBP Tofik Sukendar di konfirmasi melalui Kanit PPA Polres Sampang, Ipda Afrizal Akbar Haris mengungkapkan, enam kasus kekerasan tersebut terbagi dalam dua kategori yakni penganiayaan dan pemerkosaan. Kasus itu terjadi selain faktor ekonomi juga karena kurangnya pengendalian diri.

Baca Juga :  Polisi Segel Ratusan Karung Limbah di Pelabuhan Tapaktuan

“Dalam waktu satu satu bulan ada enam kasus kekerasan perempuan dan anak, faktornya itu rata rata karena ekonomi dan kurang pengertian dalam kehidupan keluarga, selain itu faktor seperti pencabulan karena kurangnya mengatur nafsu serta tidak pengendalikan diri, ” ujarnya, Selasa (10/10/2017)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lebih lanjut Afrizal mengatakan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada masayarakat di desa agar kekerasan pada perempuan anak tidak terjadi di daerahnya. Selain sosialisasi juga dilakukan kordinasi kepada pusat pelayanan terpadu Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana (BPPKB) Sampang, agar bisa bersama sama mengantisipasi dan menyadarkan masyarakat untuk tidak melakukan kekerasan pada perempuan dan anak.

Baca Juga :  BPJS Ketenagakerjaan Akomodir Pekerja Informal

“Kami sudah melaksanakan sosialisasi di beberapa desa agar mereka itu tidak melakukan kekerasan terhadap perempuan dan anak, selain itu juga kami kordinasi kepada unit Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) setempat agar bersama sama menekan jumlah kekerasan pada perempuan dan anak,” tandasnya. (har)

Berita Terkait

BOR X Perkenalkan Kearifan Lokal Bangkalan
Ulama’ Kharismatik Sampang Kiai Muhaimin Wafat
Bapas Pamekasan Perkuat Peran PPK
Angka Stunting di Sampang ‘Masih Tinggi’
Pastikan !, Napi Rutan Sampang Makan Bergizi
Masyarakat Sampang Diimbau Tak Terprovokasi Isu Negatif
Demo DPRD Pamekasan, Mahasiswa Bawa 3 Tuntutan
Dua Warga Sampang Nyaris Diamuk Massa

Berita Terkait

Jumat, 5 September 2025 - 14:26 WIB

BOR X Perkenalkan Kearifan Lokal Bangkalan

Jumat, 5 September 2025 - 12:33 WIB

Ulama’ Kharismatik Sampang Kiai Muhaimin Wafat

Jumat, 5 September 2025 - 08:29 WIB

Bapas Pamekasan Perkuat Peran PPK

Kamis, 4 September 2025 - 16:44 WIB

Angka Stunting di Sampang ‘Masih Tinggi’

Rabu, 3 September 2025 - 10:14 WIB

Masyarakat Sampang Diimbau Tak Terprovokasi Isu Negatif

Berita Terbaru

Caption: Direkrur PSBLDP Andrey Ikhsan Lubis, memaparkan tentang Piloting Gerakan Mandiri Pangan (Gema Pangan).

Nasional

Kemendes Fokus Pengembangan Ketahanan Pangan

Jumat, 5 Sep 2025 - 19:23 WIB

Caption: Bupati Lukman Hakim dan Wabup Fauzan Ja'far, pose bersama warga Bangkalan disela berlangsungnya event BOR X, (dok. regamedianews).

Daerah

BOR X Perkenalkan Kearifan Lokal Bangkalan

Jumat, 5 Sep 2025 - 14:26 WIB

Caption: Pengasuh Ponpes Darut Tauhid Injelan, alm. KH. Muhaimin Abdul Bari, (dok. regamedianews).

Daerah

Ulama’ Kharismatik Sampang Kiai Muhaimin Wafat

Jumat, 5 Sep 2025 - 12:33 WIB

Caption: Kepala Bapas Pamekasan, didampingi Kalapas Pamekasan, Karutan Sampang dan Kalapas Narkotika Pamekasan, (dok. regamedianews).

Daerah

Bapas Pamekasan Perkuat Peran PPK

Jumat, 5 Sep 2025 - 08:29 WIB

Caption: Wakil Bupati Sampang H. Ahmad Mahfud, sampaikan sambutan usai pengukuhan 'Bunda GenRe', (sumber foto: Diskominfo Sampang).

Daerah

Angka Stunting di Sampang ‘Masih Tinggi’

Kamis, 4 Sep 2025 - 16:44 WIB