Sumenep, (regamedianews.com) – Kemampuan 10 peserta calon Duta Wisata Sumenep, Madura, terhadap penguasaan bahasa Madura terbilang masih rendah. Bahasa Madura ini memiliki banyak tingkatan sehingga sulit diketahui oleh anak muda saat ini.
“Kalau melihat dari 10 peserta calon Duta Wisata ini, mayoritas kemampuan bahasa daerah atau Madura masih minim, jadi perlu ditingkatkan lagi,” kata pakar Bahasa Madura yang menjadi salah satu juri tes wawancara Duta Wisata, Moh Taufik, Senin (23/10/2017).
Menurutnya, penguasaan bahasa lokal harus ada, sebab Duta Wisata nanti tidak hanya menghadapi pengunjung destinasi wisata dari luar negeri, tapi juga pengunjung lokal atau domistik.
“Akhir-akhir ini bahasa Madura memang kurang diminati oleh masyarakat, tapi sebagai Duta Wisata mereka harus menguasai bahasa Madura, karena yang dihadapi nanti juga warga Madura,” ucapnya.
Ia berharap, agar warga Sumenep tidak sampai menghilangkan bahasa Madura sebagai identitas masyarakat Pulau Madura ini. Sebab, bagaimanapun bahasa Madura bagian dari budaya peninggalan nenek moyang.
“Bahasa Madura ini harus kita lestarikan, jangan sampai punah lantaran terkikis budaya luar yang masuk,” harapnya. (sap)