Gara-Gara Terjadi Pembunuhan Di Bangkalan, Sopir Taksi Online Tolak Pesanan Jurusan Madura

- Jurnalis

Rabu, 13 Desember 2017 - 07:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bangkalan, (regamedianews.com) – Kasus pembunuhan terhadap Ali Gufron Ali Gufron (23 th) warga Kedingding Lor, Gang Kemuning 1 Nomor 27 Surabaya, yang terjadi pada Minggu (26/11/2017) lalu membuat sopir taksi konvensional maupun online yang beroperasi di Surabaya trauma dan enggan menerima order tujuan Madura.

Seperti halnya yang diungkapkan Kurniawan salah satu sopir taksi online di Surabaya, membenarkan tewasnya Ali Gufron membuat para sopir online berpikir dua kali melayani pesanan ke Madura.

“Sebelumnya saya pernah mengantarkan penumpang ke Sampang. Tapi, sejak ada kasus pembunuhan ini, saya tidak lagi menerima tujuan Madura,” ungkapnya, Rabu (13/12/2017).

Sementara ditempat terpisah Kasatlantas Polres Bangkalan, AKP Inggit Prasetyanto mengatakan, dirinya merasakan dampak kasus pembunuhan berencana itu. Ia ditolak sopir taksi online saat diminta mengantarkan menuju Bangkalan.

“Beberapa waktu lalu, saya sudah menjelaskan identitas sebagai polisi. Tapi, tetap bersikukuh enggan mengantarkan sampai Bangkalan,” ujarnya.

Sekalipun sopir taksi online itu mengetahui Inggit menjabat sebagai perwira di Polres Bangkalan, namun tetap tidak bersedia mengantarkan sampai tujuan. Faktor keselamatan menjadi pertimbangan utama dalam menjalankan profesinya.

Baca Juga :  Usai Pimpin Upacara Kesaktian Pancasila, Kolonel Sudaryanto Pimpin Kenaikan Pangkat

“Sopirnya bilang, kalau masih sama saya merasa aman. Tapi, bagaimana kalau sudah perjalanan balik menuju Surabaya. Karena sopirnya enggak mau, saya terpaksa minta jemput anggota (polisi),” ucapnya.

Akibat penolakan tersebut, Inggit harus selalu rela diturunkan di daerah Kenjeran Surabaya. Bahkan sopir taksi online yang dipesan lebih siap dilaporkan ke perusahaan, ketimbang dipaksa menyeberang ke Madura. (tar)

Berita Terkait

BEM Unira Kecewa Ke Bupati Pamekasan
Rutan Sampang Gaet Pemerintah Daerah
UTM Berkomitmen Jadi Lokomotif Inovasi
Pemkab Sampang Dorong Transformasi ‘Pemerintah Digital’
Momen HAN 2025: Anak Binaan Punya Hak Sama
Didemo PMII, Bupati Bangkalan Sebut Lakukan Pembenahan
Tak Pakai Helm, Dominasi Pelanggar Lalin di Sampang
Rutan Sampang Peduli Anak Warga Binaan

Berita Terkait

Jumat, 25 Juli 2025 - 14:18 WIB

BEM Unira Kecewa Ke Bupati Pamekasan

Jumat, 25 Juli 2025 - 09:25 WIB

Rutan Sampang Gaet Pemerintah Daerah

Kamis, 24 Juli 2025 - 21:48 WIB

UTM Berkomitmen Jadi Lokomotif Inovasi

Kamis, 24 Juli 2025 - 08:57 WIB

Pemkab Sampang Dorong Transformasi ‘Pemerintah Digital’

Rabu, 23 Juli 2025 - 23:12 WIB

Momen HAN 2025: Anak Binaan Punya Hak Sama

Berita Terbaru

Caption: Pengurus BEM Unira saat menyatakan sikap kekecewaannya terhadap Bupati Pamekasan, (dok. regamedianews).

Daerah

BEM Unira Kecewa Ke Bupati Pamekasan

Jumat, 25 Jul 2025 - 14:18 WIB

Caption: Kepala Rutan Sampang Kamesworo, memberikan buku karya warga binaan kepada Sekdakab Sampang, Yuliadi Setiyawan, (dok. regamedianews).

Daerah

Rutan Sampang Gaet Pemerintah Daerah

Jumat, 25 Jul 2025 - 09:25 WIB

Caption: Tim Inafis Polres Pamekasan  melakukan pemeriksaan terhadap korban pembunuhan di Desa Ambeder, (dok. regamedianews).

Hukum&Kriminal

Polisi Ungkap Pembunuhan Pria Ambeder Pamekasan

Kamis, 24 Jul 2025 - 23:20 WIB

Caption: Rektor UTM (Prof. Dr. Safi) menyerahkan sertifikat penghargaan kepada Anggota VI Badan Pemeriksa Keuangan RI (Fathan Subchi).

Daerah

UTM Berkomitmen Jadi Lokomotif Inovasi

Kamis, 24 Jul 2025 - 21:48 WIB

Caption: Achmad Bahri dan Didiyanto kuasa hukum Syamsiyah, saat diwawancara awak media di Pengadilan Negeri Sampang, usai sidang tanggapan JPU soal eksepsi, (dok. regamedianews).

Hukum&Kriminal

Kuasa Hukum ‘Syamsiyah’: Yakin Terdakwa Dibebaskan

Kamis, 24 Jul 2025 - 20:13 WIB