Sumenep, (regamedianews.com) – Ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tahun 2018 tingkat SMA/SMK sederajat telah usai. Para siswa kelas akhir tinggal menunggu pengumuman kelulusan.
Namun, kebiasaan yang sering terjadi pasca pengumuman kelulusan ialah aksi corat-coret pakaian dan melakukan konvoi.
Plt. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Sumenep, Slamet Goestiantoko mengatakan, aksi seperti itu dinilai tidak baik. Sehingga para siswa kelas akhir dilarang melakukannya. Untuk mengantisipasi adanya kegiatan seperti itu, corat-coret baju dan konvoi, pihaknya akan bekerja dengan aparat kepolisian setempat.
“Kedepannya harus ada tindakan tegas kepada siswa yang melakukan aksi corat-coret baju dan konvoi pasca kelulusan. Kalau ada yang konvoi, ditangkap saja,” ujarnya, Senin (16/04).
Slamet mengaku, pihaknya telah mengarahkan para siswa agar tidak melakukan aksi corat-coret baju dan konvoi pasca kelulusan. Daripada melakukan aksi seperti itu, sebaiknya baju-baju mereka disumbangkan.
“Misalnya diberikan kepada adik-adik kelasnya, khususnya yang kurang mampu. Atau disumbangkan kepada panti-panti asuhan, itu lebih bermanfaat,” ucapnya. (sap)