Tahun 2017, Indeks Kualitas Air Sungai Di Sumenep Menurun

- Jurnalis

Senin, 16 April 2018 - 07:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sumenep, (regamedianews.com) – Pada tahun 2017, indeks kualitas air sungai di Kabupaten Sumenep, menurun dibanding tahun sebelumnya. Limbah rumah tangga disebut menjadi faktor dominan terjadinya hal tersebut. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumenep, M. Syahrial.

“Faktornya karena limbah rumah tangga yang dibuang ke sungai. Karena di Sumenep ini tidak ada pabrik. Di samping limbah rumah tangga, sampah yang dibuang ke sungai juga menjadi faktor lainnya. Tapi yang paling dominan itu limbah rumah tangga. Seperti diterjen dan sebagainya itu,” ujarnya, Senin (16/04/2018).

Oleh Karena itu, lanjut Syahrial, dalam rangka meningkatkan kualitas air sungai, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar mengurangi aktivitas pembuangan limbah yang langsung ke sungai agar tidak semakin tercemar.

“Cuma, karena ini limbah rumah tangga, kami tidak bisa menekan. Seandainya pabrik, kami bisa menekan. Seperti harus menyediakan IPAL (instalasi pembuangan air limbah). Kalau rumah tangga, kan, memang tidak ada IPAL-nya,” pungkasnya.

Seperti diketahui, indeks kualitas air sungai menurun dari 66,67 di tahun 2016 menjadi 53,33 pada tahun 2017. Hal tersebut disampaikan Bupati Sumenep, A. Busyro Karim berkaitan dengan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) dalam Nota LKPJ tahun anggaran 2017.

Baca Juga :  Dispertan Sampang Gelontorkan 2,3 Miliar Untuk Pembangunan Sumur Pompa dan Irigasi

Menurutnya, untuk mengukur IKLH bisa dilihat dari tiga indikator, yaitu indeks kualitas air sungai; indeks kualitas udara; dan indeks tutupan lahan atau vegetasi.

Untuk indeks kualitas udara, mengalami peningkatan dari 72,96 pada tahun 2016 menjadi 74,61 di tahun 2017. Begitu juga dengan indeks tutupan lahan, meningkat dari 73,66 menjadi 74,54. Dengan demikian, Bupati mengklaim, nilai IKLH Sumenep pada tahun 2017 meningkat dari 71,35 di 2016 menjadi 72,12. (sap)

Berita Terkait

246 Napi Narkotika Pamekasan Diskrining Rehabilitasi
Aktivis Sampang Laporkan Proyek Diduga Fiktif
Mesin MRI RSUD Sampang Mulai Beroperasi
Buang Sampah Sembarangan Denda Rp1 Juta
LAZISNU MWCNU Omben Santuni Anak Yatim
Pemkab Bangkalan: Rp135 Miliar Untuk Program Priotitas
Dishub Sampang Target PAD Parkir Tembus 3 Miliar
PWS Bentuk Panitia Pemilihan Nahkoda Baru

Berita Terkait

Senin, 7 Juli 2025 - 18:46 WIB

246 Napi Narkotika Pamekasan Diskrining Rehabilitasi

Senin, 7 Juli 2025 - 16:41 WIB

Aktivis Sampang Laporkan Proyek Diduga Fiktif

Senin, 7 Juli 2025 - 12:03 WIB

Mesin MRI RSUD Sampang Mulai Beroperasi

Senin, 7 Juli 2025 - 06:58 WIB

Buang Sampah Sembarangan Denda Rp1 Juta

Minggu, 6 Juli 2025 - 20:29 WIB

LAZISNU MWCNU Omben Santuni Anak Yatim

Berita Terbaru

Caption: proses skrining rehabilitasi terhadap ratusan narapidana Lapas Narkotika Pamekasan.

Daerah

246 Napi Narkotika Pamekasan Diskrining Rehabilitasi

Senin, 7 Jul 2025 - 18:46 WIB

Caption: aktivis Sekoci tunjukkan arsip surat laporan terkait proyek diduga fiktif, usai melapor ke Kejaksaan Negeri Sampang, (dok. regamedianews).

Daerah

Aktivis Sampang Laporkan Proyek Diduga Fiktif

Senin, 7 Jul 2025 - 16:41 WIB

Caption: mulai beroperasi, tampak pasien mendapat layanan MRI RSUD dr.Mohammad Zyn Sampang, (dok. regamedianews).

Daerah

Mesin MRI RSUD Sampang Mulai Beroperasi

Senin, 7 Jul 2025 - 12:03 WIB

Caption: Bupati Bangkalan (Lukman Hakim).

Daerah

Buang Sampah Sembarangan Denda Rp1 Juta

Senin, 7 Jul 2025 - 06:58 WIB

Caption: potret sejumlah anak yatim setelah menerima santunan dari LAZISNU MWCNU Omben, Sampang, (dok. regamedianews).

Daerah

LAZISNU MWCNU Omben Santuni Anak Yatim

Minggu, 6 Jul 2025 - 20:29 WIB