Madura (regamedianews)-, Idul Fitri bagi Umat Muslim terutama di Madura bukan hanya sebatas merayakan Kemenangan Pasca melaksanakan ibadah Puasa sebulan Penuh di bulan Ramadhan
ada tradisi yang melekat mulai sejak dari zaman nenek moyang seperti silaturahmi, ter ater (saling antar makanan) hingga berbagi uang kepada para Ponakan dan sanak Saudara dan terakhir nyekar atau ziarah ke Kubur Para Keluarga
1. Silaturahmi dan bersalam-salaman
Silaturahmi merupakan tradisi turun temurun yang diwariskan oleh Para leluhur dan merupakan Ajaran Rasulullah, tradisi ini bukan hanya dilakukan saat lebaran saja tapi setiap waktu, namun karena beberapa Faktor seperti Jarak yang berjauhan karena Merantau atau karena memang Faktor pekerjaan Maka pada lebaran dijadikan sebagai hal terlumrah dalam menjalin silaturahmi, selain karena lebaran sanak keluarga biasa berkumpul karena momen hanya setahun sekali saja, lebaran juga merupakan waktu libur sehingga tidak ada aktivitas lain dan bisa fokus dengan sanak keluarga
2. Ter ater (saling antar makanan)
ter ater atau yang dikenal dengan saling tukar masakan yang diantarkan dari pintu rumah satu ke pintu rumah yang lain merupakan tradisi yang sejak dahulu diwariskan nenek moyang, selain mengandung makna mempererat kebersamaan juga sebagai wujud kekompakan atar tetangga dan sebagai wujud memperkokoh kerukunan antar sesama
3. berbagi Uang
meski sebenarnya tradisi ini tidak semua daerah di Madura melakukannya, namun kegiatan ini banyak juga dilakukan dibeberapa tempat, biasanya yang sering diberi adalah sanak keluarga yang bisa dibilang masih muda (belum berkeluarga) dan belum memiliki pekerjaan,atau yang sudah berusia lanjut (sepuh), Keluarga yang bertandang yang sudah berkeluarga dan memiliki pekerjaan akan berbagi kepada mereka.
4. Ziarah Kubur
Aktivitas terakhir pada hari raya Idul Fitri biasanya akan ditutup dengan Ziarah Kubur dan biasanya akan dilakukan disore hari, hal itu dilakukan setelah serangkaian silaturahmi seharian, dalam Ziarah Kubur tersebut konon katanya para ahli kubur menunggu sanak Saudara yang akan berziarah kepada mereka, sehingga wajar jika momen hari raya para anak cucu dari mereka akan nyekar meski kadang dari Jarak yang tidak dekat dari lokasi pemakaman
Itulah serangkaian tradisi di hari raya Idul Fitri terutama di Pulau Garam Madura yang sudah turun temurun dilakukan. (red)