Daerah  

Mahasiswa KKN UTM Kembangkan Produk Unggulan Desa

Bangkalan, (regamedianews.com) – Mahasiswa yang mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2018 Universitas Trunojoyo Madura (UTM), membantu mengembangkan produk unggulan desa, salah satunya di Desa Batah Barat, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan dengan produk unggulan berupa ikan gelama, Minggu (22/07/2018).

Koordinator tim KKN 89 UTM, Farida Yuniati mengatakan, inovasi perlu diciptakan dalam meningkatkan nilai ekonomis dan nilai tambah dari ikan gelama. Salah satu inovasi yang dapat diciptakan adalah membuat sambal yang terbuat dari ikan gelama.

“Sambal merupakan salah satu penunjang kuliner yang paling digemari oleh masyarakat Indonesia. Apalagi keberadaannya tidak hanya sebagai pelengkap makanan. Namun, konsumsi sambal juga menjadi kebutuhan di setiap makanan, sehingga menjadi peluang besar untuk menambah imput perekonomian,” tandasnya, Kamis (26/07).

Lebih lanjut Farida mengatakan, sejalan dengan tema yang diangkat oleh KKN TEMATIK 89 UTM yaitu, Pemberdayaan Masyarakat Dalam Meningkatkan Potensi Desa Berbasis Ekonomi Kreatif, melihat lingkungan Desa Batah Barat berdampingan dengan laut. Maka sangat diuntungkan dalam melimpahkan hasil laut menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat desa setempat.

“Untuk saat ini harganya sekitar 6 ribu perkilonya. Selain dijual seperti biasanya, ikan gelama juga bisa dijadikan ikan asin. Apabila sudah menjadi ikan asin harganya sekitar 18 sampai 20 ribu perkilo,” ujarnya.

Menurutnya, pengenalan sambal ikan gelama ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat Desa Batah Barat, bahwa ikan gelama dapat diolah menjadi olahan lain selain dijadikan ikan asin.

“Inovasi baru ikan gelama ini diharapkan dapat meningkatkan perkonomian masyarakat, karena proses pembuatannya yang sederhana dan tidak memerlukan peralatan yang modern,” ucapnya.

Farida menambahkan, selain pelatihan pembuatan sambal, kegiatan ini juga mensosialisasikan bagaimana cara perizinan PIRT (Produk Industri Rumah Tangga). Pengenalan PIRT menjadi peluang bagi masyarakat yang ingin membangun usaha rumahan. Sehingga, produk yang dihasilkan mendapat kepercayaan dari konsumen.

“Kegiatan ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat, baik dari ibu-ibu dan remaja putri berbondong-bondong untuk mendatangi kegiatan ini. Melalui kegiatan yang telah dilaksanakan ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Batah Barat,” pungkasnya. (sfn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *