Sumenep, (regamedianews.com) – Tepatnya pada Rabu (15/08/2018) kemarin, suasana di Pasar Agropolitan di Desa Banasare, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, nampak sedikit mencekam. Pasalnya, kecekaman itu terjadi lantaran digruduk oleh sejumlah warga setempat untuk melakukan sidak dan protes terkait pembangunan pasar tersebut.
Berdasarkan infromasi yang dihimpun regamedianews.com, warga menilai bahwa pembangunan pasar Agropolitan menjadi permasalahn baru, mengingat pembangunan pasar tersebut dibangun di lahan Pasar Banasare lama, padahal warga sudah menyiapkan lahan yang lebih representatif.
Akibat akan dibangun Pasar Agropolitan, Pasar Banasare lama yang baru dibangun 2 tahun lalu terpaksa dirobohkan. Kondisi ini memunculkan protes warga karena sebelumnya di pasar tersebut sudah tidak cukup menampung pedagang dan pengunjung, bahkan seringkali terjadi kemacetan.
Kepala Desa Banasare, Sarbini mengatakan, pemilihan lahan Pasar Banasare lama sebagai lokasi Pasar Agropolitan sangat tidak tepat. Selain lahannya sempit, dilokasi ini sudah sering terjadi kehilangan.
Baca juga Tiga Investor Bakal Kaji Kelayakan Pembangunan Pasar Tradisional Kolpajung di Pamekasan
“Jika sudah hari pasaran, disini pasti macet. Para pedagang tumpah ruah di bahu jalan, bahkan ada yang berjulan diatas mobil. Apalagi jadi Pasar Agro akan tambah semrawut lagi ini,” ujarnya, Kamis (16/08/2018).
Selain itu, lanjut Sarbini, anggaran yang dikucurkan pemerintah untuk pembangunan pasar 2 tahun lalu, sia-sia. Padahal pihaknya bersama warga sudah menyiapkan lahan di Dusun Banasare laok yang cukup luas.
“Kenapa dipaksakan disini, padahal lahan disana sangat luas dan warga saya sudah setuju. Apalagi dulu saat sosialisasi sudah sepakat dibangun disana, tapi gak tau kenapa tiba-tiba ini dibongkar,” keluhnya. (sup)