Jakarta, (regamedianews.com) – Pernyataan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief tentang ketidak seriusan Prabowo dalam berkampanye Pilpres 2019 berbuntut panjang. Bahkan, pernyataan tersebut juga mendapat respon dari calon Wakil Presiden Prabowo Subianto, Sandiaga Salahuddin Uno.
Perkataan Andi Arief tersebut mendapat tanggapan dari lawan politiknya, dari Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mengatakan, Politisi Partai Demokrat Andi Arief salah menilai Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto. Sebelumnya, Andi Arief mengaku pesimistis pasangan Prabowo-Sandi menang, karena Prabowo terlihat tidak serius dan malas-malasan.
Baca juga Sekjen PSI, Menukar Dolar ke Rupiah, Menguntungkan Bro Sandi
“Saya kira Andi salah. Lebih tepatnya, sebagai politisi senior Pak Prabowo lebih realistis,” ujar Antoni Sebagaimana dilansir Jawapos.com Sabtu (13/10/2018).
Antoni menilai Prabowo sudah menyadari dan membaca tanda-tanda zaman bahwa dirinya kalah. Apalagi, kata dia, Prabowo sudah sepuh dan lebih realistis untuk menerima kenyataan, dibandingkan menghabiskan uang dan tenaga berkunjung ke daerah-daerah.
“Beliau (Prabowo) sudah sepuh, sudah ikut Pilpres berkali-kali, jadi beliau sudah bisa membaca tanda-tanda zaman. Kalau sudah hampir pasti kalah kenapa harus capek-capek keliling daerah, habiskan uang, waktu dan tenaga,” terangnya.
Sementara cawapresnya Sandiaga Salahuddin Uno, kata Antoni juga sangat cerdas. Menurut dia, Sandi rajin keliling ke daerah-daerah, sebenarnya lebih untuk investasi politik pribadinya di tahun 2024.
Baca juga Sandiaga Uno Tanggapi Kritikan Wasekjen Demokrat, Andi Arief
“Dia (Sandi) sudah mulai kampanye Pilpres 2024 dari sekarang. Pasti Sandi akan menjadi calon presiden paling tinggi popularitasnya untuk menggantikan Pak Jokowi pada Pilpres 2024. Sandi punya otak dagang. Dia juga realistis sulit menang pada pilpres sekerang. Tujuannya jangka panjang, Pemilu 2024,” pungkasnya. (rud)