Daerah  

Gusdurian Bangkalan Merajut Kebersamaan, Meneladani Karakter Santri Nasionalis Gusdur

Gusdurian Bangkalan saat foto bersama usai kajian di laksanakan.

Bangkalan, (regamedianews.com) – Gusdurian adalah sebutan untuk para murid, pengagum, dan penerus pemikiran dan perjuangan Gus Dur (KH. Abdur Rohman Wahid).

Kali ini, Gusdurian Bangkalan menggelar kegiatan dialog Gusdurian yang di kemas sederhana dalam rangka memperingati serangkaian hari santri dengan mengangkat tema, Gusdur dan Identitas Santri Nasional, berlangsung di kediaman Ahda di jalan raya Telang, Desa Telang, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Rabu, (31/10/2018).

Kegiatan tersebut di hadiri wakil Letua PC GP Ansor Kabupaten Bangkalan RA Muzawwir sebagai pemateri, dengan moderator abdul Muin, dari stiuda.

Menurut Zumaroh selaku koordinator kegiatan tersebut mengatakan, kegiatan ini sebenarnya memperingati hari santri nasional. Sebab kerakter dalam jiwa Gusdur menunjukkan santri sehingga pihaknya dari gusdurian Bangkalan pada peringatan hari santri ini bisa memperkenalkan sekaligus mencari sosok seorang yang sama berideologis gusdur.

“Karena memang beliau terlahir dari pendidikan pesantren, maka bagaimana kita selaku santri bisa menangkap semuanya, dalam wadah yang sama dengan tujuan memperjuangkan nilai-nilai kegusduran, karena ketika membicarakan sosok gusdur pastinya sudah tertuju pada seorang santri,” tandasnya.

Sedangkan pemateri RA Muzawwir mengatakan, selaku santri dan penerus Gudurian harus mendalami pemikiran Gus Dur, meneladani karakter dan prinsip nilainya, serta berupaya untuk meneruskan perjuangan yang telah dirintis dan dikembangkan oleh Gus Dur sesuai dengan konteks tantangan zaman.

“Sebab jaringan Gusdurian adalah arena sinergi, bagi para gusdurian di ruang kultural. yang mana di dalam jaringan gusdurian tergabung individu, komunitas atau forum lokal dan organisasi yang merasa terinspirasi oleh teladan nilai, pemikiran serta perjuangan Gus Dur” ungkapnya.

Karena bersifat jejaring, kata Muzawwir, tidak diperlukan keanggotaan formal, Jejaring Gusdurian memfokuskan sinergi pada dimensi-dimensi yang telah ditekuni Gus Dur, yaitu meliputi empat dimensi besar, yakni Islam dan Keimanan, Kultural, Negara, dan Kemanusiaan.

“Misi dari Jaringan Gusdurian adalah nilai, pemikiran, perjuangan GusDur akan tetap hidup dan mengawal pergerakan kebangsaan Indonesia, melalui sinergi karya para pengikutnya, dilandasi 9 Nilai Gus Dur, Ketauhidan, Kemanusiaan, Keadilan, Kesetaraan, Pembebasan, Persaudaraan serta Kesederhanaan, Sikap Ksatria dan Kearifan Tradisi,” pungkasnya. (sfn/har)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *