Ongkos Bajak Mesin Capai 600 Ribu, Petani di Sampang Pilih Gunakan Sapi

- Jurnalis

Selasa, 6 November 2018 - 08:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tolib lebih memilih membajak sawahnya dengan menggunakan sapi, untuk bercocok tanam.

Tolib lebih memilih membajak sawahnya dengan menggunakan sapi, untuk bercocok tanam.

Sampang, (regamedianews.com) – Demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari usai terjadi hujan selama dua hari para petani di Dusun Laok Leke, Desa Torjunan, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Madura, sibuk bercocok tanam menggunakan bajak tradisional dengan menggunakan dua sapi.

Tolib (38 th), salah satu warga Dusun Laok Leke, Desa Torjunan, Kecamatan Robatal mengatakan, beberapa alasan dalam menggunakan dua ekor sapi tersebut, yakni karena tidak mampu untuk menyewa Handtraktor, ongkosnya mahal hingga mencapai Rp. 600.000 perhari.

Baca Juga :  Paslon Lukman-Fauzan Dinyatakan Lulus Tes Kesehatan dan Narkoba

Baca juga Tahun 2018, Biaya Naik Haji Naik, Kemenag Sampang Belum Terima Surat Edaran

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Selain itu, kadang hasil dari cocok tanamnya tidak sebanding dengan hasil sewa Handtraktor,” kata Tolib kepada regamedianews.com, Selasa (06/11/2018).

Disisi Lain Tolib menuturkan, kadang saat sapi miliknya tidak bisa digunakan sebagai alat pembajak, ia mengaku
kebingungan karena sering ketinggalan dengan warga lain yang telah bercocok tanam.

“Iya kadang juga kesulitan dalam menyewa alat itu, saat sapi tidak bisa digunakan, sehingga ketinggalan bercocok tanam dari waktu yang biasa petani lakukan,” ujarnya.

Baca Juga :  Proyek Gunung Rancak - Tobai Timur Rp 9,9 Miliar Dilelang

Tolib menambahkan, saat hujan kedua dalam awal November 2018 ini, dirinya menanam jagung karena waktu tanamnya sangat cepat dan mudah perawatannya.

Baca juga Petani di Pamekasan Tak Minati Tanam Tebu

“Yang pas saat musim hujan kedua setelah kemarau panjang ini nanam jagung, karena masa tanamnya cepat dan tidak sulit cara merawatnya,” pungkasnya. (adi/har)

Berita Terkait

Polisi Tingkatkan Pengamanan Sekitar Kampus UTM
Kasus DBD Kembali Hantui Warga Sampang
Lapas Narkotika Pamekasan Cek Fisik Senjata Api
BRI Bangkalan Buka Suara Soal Laporan KAKI Jatim
Ketua La Ham Pelototi Pertambangan di Botudulanga
Bupati Sampang Lantik Direktur PDAM dan PT GSM
Tabur Bantuan Sembako, Wujud Kepedulian Sosial
Gaet Komitmen Wujudkan Pemasyarakatan Produktif

Berita Terkait

Jumat, 27 Juni 2025 - 21:15 WIB

Polisi Tingkatkan Pengamanan Sekitar Kampus UTM

Kamis, 26 Juni 2025 - 17:34 WIB

Lapas Narkotika Pamekasan Cek Fisik Senjata Api

Kamis, 26 Juni 2025 - 16:48 WIB

BRI Bangkalan Buka Suara Soal Laporan KAKI Jatim

Kamis, 26 Juni 2025 - 15:12 WIB

Ketua La Ham Pelototi Pertambangan di Botudulanga

Rabu, 25 Juni 2025 - 21:14 WIB

Bupati Sampang Lantik Direktur PDAM dan PT GSM

Berita Terbaru

Caption: petugas keamanan kampus UTM terima sambang patroli Polres Bangkalan, (dok. regamedianews).

Daerah

Polisi Tingkatkan Pengamanan Sekitar Kampus UTM

Jumat, 27 Jun 2025 - 21:15 WIB

Caption: Bupati Sumenep Achmad Fauzi berdampingan dengan Gus Khoiron Zaini pimpinan majelis pemuda bersholawat At-Taufiq, (sumber foto: Sumenep.go.id).

Ragam

Sumenep Bersholawat Pererat Spiritual Masyarakat

Jumat, 27 Jun 2025 - 15:57 WIB

Caption: anggota Polsek Ketapang bersama warga mendatangi lokasi ditemukannya bayi berjenis kelamin laki-laki, (sumber foto: Humas Polres Sampang).

Peristiwa

Geger !, Bayi Dibuang di Sawah Warga Sampang

Jumat, 27 Jun 2025 - 08:34 WIB

Caption: Polres Pamekasan saat gelar konferensi pers ungkap 7 kasus narkoba dan menangkap 17 pelaku, (dok. regamedianews).

Hukum&Kriminal

Polres Pamekasan Siap Putus Mata Rantai Narkoba

Kamis, 26 Jun 2025 - 19:33 WIB