Daerah  

KKN 67 UTM Hadirkan Inovasi Brownis Jagung Dan Rengginang Varian Rasa

Hasil kreativitas KKN 67 UTM

Bangkalan (regamedianews.com) – Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompokl 67 di Desa Karang Panasan Kecamatan Blega Kabupaten Bangkalan.

Hadir membawa berbagai macam inovasi dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat. Sebab, melalui bidang kewirausahaan, menurutnya, mampu menarik minat masyarakat, untuk membangun kreativitas usaha dengan cara memberikan sosialisasi dan pelatihan pembuatan Brownis jagung dan rengginang yang bertempat dirumah warga setempat, selasa (22/01/2019).

Baca juga Gandeng Polsek Kamal Mahasiswa KKN 65 UTM Sosialisasi Bahaya Narkoba Kepada Warga Gili Barat

Menurut Kordinator Desa (Kordes) KKN 65, M. Hari Nur Iman, mengatakan melihat jagung merupakan komoditas terbanyak yang dihasilkan oleh masyarakat Desa Karang Panasan, kami hadir menawarkan inovasi dalam membangun kreativitas masyarakat disini.

“Sebagian besar masyarakat di Desa ini profit pencahariannya sebagai petani. hampir disetiap dusun bayak ditemukan lahan jagung yang siap panen pada musim penghujan seperti sekarang. Dengan penambahan jagung yang telah di haluskan ke dalam adonan dan perpaduan dengan rasa coklat menciptakan rasa yang unik serta khas,”ungkapnya.

Sedangkan inovasi untuk rengginang kami lakukan dengan penambahan berbagai macam varian rasa seperti ayam bakar, sapi panggang, keju asin dan balado.

“Rengginang sendiri merupakan salah satu kudapan khas yang sering kita temui di pulau Jawa dan Madura. Berbahan dasar nasi atau beras ketan yang dikeringkan dengan cara dijemur di bawah terik matahari lalu digoreng dan di panaskan,”ujarnya.

Biasanya warga setempat, tukas Hari, menambahkan terasi dalam adonan ketannya. sehingga beraroma lebih gurih. “warga Karangpanasan sendiri sering membuat rengginang namun hanya dijadikan konsumsi pribadi saja,”tandasnya.

Baca juga KKN Kelompok 34 UTM Kreasikan Sampah Gelas Minuman Ringan Menjadi Kerajinan Tas

Kreativitas yang kami hadirkan ini mendapat respon positif dari masyarakat desa setempat. mengenai rasa, kemasan dan kegiatan sosialisasi yang kami dilakukan. Pihaknya berharap masyarakat disini lebih kreatif memanfaatkan komoditi yang ada sehingga mereka bisa melakukan inovasi-inovasi lain yang nantinya akan sangat membantu perekonomian masyarakat.

“Kami tidak berhenti disini, artinya tidak hanya cukup sosisialisasi, kami akan berupaya mencoba memasarkan produk yang telah dihasilkan warga. baik secara manual maupun secara online. Karna kami meras kontribusi dan peran serta pemuda sangat dibutuhkan dalam hal ini”pungkasnya. (rkz/sbd/tfk).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *