Sampang, (regamedianews.com) – Untuk menjalin keakraban dan semangat juang dalam dunia usaha, PT Petrokimia Gresik melakukan pertemuan dan pembinaan pupuk subsidi dan non subsidi kepada pemilik kios, pengecer dan distributor se-Kabupaten Sampang.
Acara Temu Kios PT. Petrokimia Gresik ini mengusung tema “Pupuk Non Subsidi Tantangan dan Peluang Nyata” yang dilaksanakan di Hotel Bahagia, Jl. Bahagia, Kelurahan Rongtengah, Kecamatan/Kabupaten Sampang sekitar pukul 09.00 Wib hingga 11.30.Wib, Kamis (14/02/2019) siang.
Staf Perwakilan Daerah Penjualan (SPDP) Madura Ucup mengatakan, pihaknya setiap tahun dua kali memberikan pembinaan terhadap pemilik kios dan pengecer di Sampang. Karena kebijkan subsidi yang diberikan pemerintah itu bertujuan agar petani mampu membeli pupuk, dan mampu mengaplikasikan usaha taninya hingga hasil pertaniannya lebih meningkat.
“Kegitan ini dalam rangka pembinaan terhadap pemilik kios dan pengecer. Selain itu pula alokasi pupuk subsidi semakin tahun semakin berkurang. Kita memberikan pilihan untuk pupuk non subsidinya di setiap kios, agar petani bisa ada pilihan”, kata Ucup.
Lebih lanjut Ucup mengatakan, memang pupuk non subsidi itu lebih mahal. Namun, pupuk non subsidi itu lebih bagus dan lebih murah dari pada pupuk impor. Dan berharap kios dan pengecer pupuk bersubsidi dapat melaksanakan tugasnya sebagai pengecer resmi pupuk bersubsidi.
“Memang pupuk nob subsidi ini kualitasnya bagus dan harganya lebih mahal dari pada pupuk bersubsidi. Namun lebih murah dari pada pupuk impor. Semoga pelaksana kios dan pengecer lebih optimal lagi menjalankan tugasnya”, ujarnya.
Ketua Distributor Pupuk Kabupaten Sampang, Muhid menjelaskan, bahwa tujuan diselenggarakan kegiatan itu untuk mendekatkan diri baik produsen, kios dan distributor. Karena produsen selama ini hanya taunya kepanjangan tangan distributor.
Lebih lanjut Muhid mengatakan, selain pembinaan pupuk bersubsidi ada misi lain dari produsen. Yakni, bagaimana kedepan pupuk non subsidi menjadi tantang dan peluang nyata bagi Kios hingga pengecer di Sampang.
“Selain menerima pembinaan tentang pupuk bersubsidi juga menerima pembinaan pupuk non subsidi yang menjadi tantangan dan peluang nyata kedepan untuk pemilik kios dan pengecer”, terangnya.
Muhid berharap, semua kios bisa menggiatkan pupuk non subsidinya, karena tidak semuanya pupuk subsidi itu dapat, karena keterbatasan alokasi subsidi.
“Karena keterbatasan alokasi pupuk bersubsidi, disamping itu semua kios bisa menggiatkan pupuk non subsidinya kepada petani”, harapnya.
Muhid menambahkan, pupuk non subsidi di Sampang masih jauh dari target. Sementara untuk pupuk non subsidi memang sulit di petani, karena di Sampang belum ada perkebunan dan dari produsen sudah memaklumi. Meskipun pemerintah telah membackup dengan pupuk non subsidi tetapi petani tidak mau.
“Kita harus lebih tekun lagi dalam menjalankannya, karena di Sampang sendiri pupuk non subsidi sulit diterima petani. Makanya jauh dari target”, pungkasnya.
Sementara perwakilan Distributor Madura Ira mengatakan, saat ini pupuk subsidi yang diberikan oleh pemerintah tidak mencukupi. Disamping itu usaha pupuk bersubsidi ini juga keuntungannya hanya sedikit.
“Selain itu, kami berharap untuk memenuhi target penjualan pupuk non subsidi ini bisa di galakkan dan segera dijual ke petani. Jika hanya pupuk di diamkan tidak mungkin bisa berkembang dan harga pupuk non subsidi harus terus digalakkan”, pintanya. (adi/har)