Daerah  

Panglima TNI dan Kapolri Sambangi Bangkalan, Ingatkan Bahaya Berita Hoax

Panglima TNI dan Kapolri saat di sambut dengan pengalungan sorban oleh salah satu tokoh di gerbang pendopo agung Bangkalan

Bangkalan, (regamedianews.com) – Dalam kunjungan kerjanya di Jawa Timur, Kapolri Jendral Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, sambangi Kabupaten Bangkalan, Madura, dalam rangka memberikan pidato kabangsaan kepada warga muhammadiyah di pendopo agung Bangkalan, senin (01/04/2019).

Rombongan tiba di kota Bangkalan sekitar pukul 16:50 dengan menggunakan dua helikopter yang lending di Alun-Alun Bangkalan, kemudian di sambut siswa-siswi dengan yel yel menggema seketika menuju Pendopo Agung Bangkalan.

Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron dalam sambutannya menyampaikan, selama ini kondusifitas daerah Bangkalan dalam baik saja. Hal itu menurutnya tidak terlepas dari peran TNI dan Polri.

Pihaknya mengatakan aparatur pemerintah, tokoh agama dan masyarakat Bangkalan sudah mampu menjaga dan memelihara keamanan bersama TNI dan Polri sebagai wujud nyata sinergitas untuk membangun Bangkalan.

“Alhamdulillah kehidupan beragama di Kabupaten Bangkalan sudah terjalin kuat, juga berkat dukungan masyarakat muhammadiyah, mari kita gotong royong bersama menjaga kondusifitas Kabupaten yang kita cintai bersama,”tuturnya.

Sementara itu, Marsekal TNI Hadi Tjahjo menyampaikan Saya melihat bumi Madura ini Ijo Royo royo, betul-betul subur, semoga ijo royo royo ini bisa membawa manfaat untuk kehidupan kita semua, terutama untuk kesejahteraan masyarakat Madura.

“Banyak pengalaman yang saya dapat ketika lewat di udara bumi Madura,” tutrnya.

Ia juga mengatakan bahwa TNI-Polri dan Muhammadiyah menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa demi tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sama-sama kita cintai.

“Saya berdiri disini ingin mengatakan masalah ancaman. Ancaman yang sekarang tren bukan lagi ancaman antar negara, 20 tahun yang akan datang masih belum ada ancaman antar negara. Sehingga kita sebut ancamannya adalah near militer bukan ancaman militer dan ini sangat berbahaya,” tuturnya.

Kita lihat majapahit hancur karna ada pengebosan dari dalam, sriwijaya dan semuanya hancurnya dari dalam sehingga kita sama sama harus mengantisipasi ancaman yang sekarang tren adalah ancaman near militer dan bentuknya sudah ada.

“Saat ini kita masuk pada revolusi industri 4.0, banyak sekali perubahan-perubahan, orang yang dulunya tidak berpikir tiap orang mempunyai komputer setiap orang bisa punya HP, sekarang ini terjadi,” terangnya.

Dulu orang tidak percaya bahwa berita di belahan bumi sebelah timur dengan cepat diterima oleh belahan bumi sebelah barat. Sekarang semuanya terjadi.

Namun seiring meningkatnya perkembangan teknologi informasi, juga banyak sekali paradoknya.

“Saya ambil contoh saat ini, dengan mudahnya kita menerima berita-berita hoax, berita palsu yang kita kembangkan, kadang juga kita termakan berita bohong itu. Ancaman seperti itu sudah ada,” jelasnya.

“Berita bohong ini adalah ancaman terhadap persatuan kita. Ini sangat berbahaya, oleh karena itu mari kita berhati-hati dan menjaga, jangan sampai kita terhanyut dengan berita bohong tersebut, kita harus pandai memilah informasi, jangan sampai hanyut kedalam berita -berita hoax itu,” tandasnya (sfn/tfk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *