Dampak Tindakan Represif, Mapolres Sampang Didemo Puluhan Mahasiswa

- Jurnalis

Senin, 16 September 2019 - 15:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Puluhan mahasiswa saat melakukan aksi demonstrasi didepan kantor Mapolres Sampang.

Puluhan mahasiswa saat melakukan aksi demonstrasi didepan kantor Mapolres Sampang.

Sampang, (regamedianews.com) – Markas Polisi Resort (Mapolres) Sampang didemo puluhan mahasiswa yang tergabung dalam lingkaran PC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Sampang untuk menuntut keadilan atas dugaan tindak kekerasan yang dilakukan oleh oknum polisi setempat.

Dugaan kekerasan terjadi pada tanggal 05 September 2019 atau saat mahasiswa menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan iuran BPJS di depan Kantor DPRD Sampang.

Korlap PC PMII Kabupaten Sampang Syaiful Rahman meminta, pihak keamanan yang dicitrakan sebagai penegak hukum dan keamanan tercoreng akibat ulah oknum yang telah bertindak represif amoral dan mencederai amanah undang-undang yang telah dibebankan dipundaknya.

“Kami minta kepolisian resort Sampang meminta maaf secara terbuka di muka publik. Menindak dengan tegas oknum polisi yang bertindak represif terhadap massa aksi”, tegasnya.

Tidak hanya itu, Syaiful Rahman mengatakan, apabila kasus ini tidak selesai dalam waktu dekat pihaknya akan membawanya ke Mapolda Jatim.

“Jika Kapolres tidak menyelesaikan tuntutan kami sebelum dia pindah tugas dari Sampang kami akan tempuh secara hukum ke Kapolda Jawa Timur. Dan jika, tuntutan ini tidak di indahkan kami akan kembali menuntut keadilan hukum se adil-adilnya”, pungkasnya, Senin (16/09/2019).

Baca Juga :  Hari Terakhir PSBB di Cimahi, Banyak Bermunculan Orang Bawa Karung

Sementara Kapolres Sampang AKBP Budhi Wardiman saat menemui aksi demonstrasi mahasiswa itu mengatakan, pihaknya mengaku belum mengetahui dan belum ada laporan apa-apa. Namun, secara pribadi pihaknya meminta maaf.

“Sementara ini kami belum bisa membuktikannya karena kita belum mendalami dan masih menunggu proses pembuktian. Jika pada tahap pembuktian ada dugaan tindak kekerasan akan saya proses sesuai hukum yang berlaku”, kata Budhi. (adi/har)

Berita Terkait

Markazul Lughah Sabilillah: Pusat Pembelajaran Bahasa Terbaik
Bupati Pamekasan Siapkan Wadah Untuk Lahirkan Pengusaha Pesantren
PKDI Diharapkan Jadi Wadah Kolaborasi Membangun Bangkalan
BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan JKM Kepada Ahli Waris di Sumenep
Anggota Polres Sampang Dipecat Tidak Terhormat
Lapas Perkuat Sinergitas Dengan Kejari Pamekasan
Pamekasan Siaga Bencana Alam, Kolaborasi Kunci Kesiapsiagaan
Bupati Bangkalan Dorong Guru Terus Berinovasi

Berita Terkait

Rabu, 12 November 2025 - 20:53 WIB

Markazul Lughah Sabilillah: Pusat Pembelajaran Bahasa Terbaik

Rabu, 12 November 2025 - 19:43 WIB

Bupati Pamekasan Siapkan Wadah Untuk Lahirkan Pengusaha Pesantren

Rabu, 12 November 2025 - 17:36 WIB

PKDI Diharapkan Jadi Wadah Kolaborasi Membangun Bangkalan

Rabu, 12 November 2025 - 16:04 WIB

BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan JKM Kepada Ahli Waris di Sumenep

Rabu, 12 November 2025 - 09:10 WIB

Lapas Perkuat Sinergitas Dengan Kejari Pamekasan

Berita Terbaru

Caption: Bupati Bangkalan Lukman Hakim, sampaikan arahannya usai pelantikan DPC PKDI Kabupaten Bangkalan, (dok. regamedianews).

Daerah

PKDI Diharapkan Jadi Wadah Kolaborasi Membangun Bangkalan

Rabu, 12 Nov 2025 - 17:36 WIB

Caption: korban kecelakaan mendapat penanganan medis petugas Puskesmas Omben didampingi Polantas, (sumber foto: Satlantas Polres Sampang).

Peristiwa

Warga Sampang dan Surabaya Meninggal Usai Dihantam Fuso

Rabu, 12 Nov 2025 - 13:48 WIB