Sampang, (regamedianews.com) – Ambruknya ruang kelas SDN Samaran 2 di Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang, Madura, beberapa waktu lalu akan menjadi PR baru bagi pihak Aparat Penegak Hukum (APH), dalam hal ini Polres Sampang.
Baca Juga tahun 2019 polres bangkalan ungkap puluhan kasus
“Kasus ambruknya ruang kelas SDN Samaran 2 masih kita dalami, dari tahap lidik ke sidik,” kata Kapolres Sampang AKBP. Didit Bambang Wibowo Saputro usai gelar konferensi pers pengungkapan kasus 6 pengedar narkoba, Selasa (21/1/2020).
Didit juga mengatakan, pembangunan ruang kelas tersebut pada tahun 2017 dengan anggaran Rp. 150 juta, bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU). Ia mengaku, ada tiga orang saksi yang telah dilakukan pemeriksaan.
“Ada tiga orang yang dipanggil dan dilakukan pemeriksaan. Sementara masih berstatus sebagai saksi. Namun, nanti kami akan lakukan pengembangan, satu atau dua bisa jadi tersangka,” ucapnya.
Baca Juga pembangunan pramestha resort town akan dikaji ulang
Ditanya soal identitas saksi, Didit belum bisa menyebutkan. “Itu masih rahasia mas. Dalam waktu dekat nanti kita akan rilis penyebab ambruknya ruang kelas SDN Samaran 2. Dan kami akan melakukan identifikasi semuanya,” ujar Didit.
Ia juga mengungkapkan, saat ini pihaknya lebih mengutamakan kepentingan masyarakat, namun pihaknya masih meminta waktu dalam pengungkapan kasus ini. “Saya selaku Kapolres dalam kasus ini akan menjadi atensi saya,” pungkasnya. (adi/har)