Bupati Aceh Selatan Jadi Saksi Satu Keluarga Yang Masuk Islam

Usai pembacaan kalimat syahadat oleh satu keluarga (berseragam batik) di Aceh Selatan yang masuk agama islam.

Aceh Selatan || Rega Media News

Satu keluarga yang berasal dari Nias, Provinsi Sumatera Utara, melakukan pensyahadatan memeluk agama Islam, Kamis (9/6/20). Satu keluarga ini resmi meninggalkan agama sebelumnya kriten beralih menjadi muslim (muallaf) saat ini berdomisili di Desa Kedai Trumon, Aceh Selatan.

Prosesi sakral tersebut turut disaksikan Bupati Aceh Selatan Tgk Amran yang disaksikan tokoh agama Kecamatan Trumon, anggota DPRK Dapil setempat, Amiruddin, Muspika dan OPD terkait dari Kabupaten.

Bupati Aceh Selatan Tgk Amran mengatakan, kepada saudara kita yang baru memeluk islam agar tetap teguh dalam keyakinan yang baru yaitu islam sampai akhir hayat nantinya.

“Kepada saudara kita yang baru masuk islam tentunya sudah diwajibkan untuk menunaikan shalat,” ujar Tgk Amran.

Oleh karenanya, sudah menjadi tanggung jawab bagi kita semua untuk secara bersama-sama mengajarkan ajaran agama sampai pandai dan bisa.

“Jadi kita yang sekeyakinan dan seaqidah hendaknya kita saling peduli sesama kita,” tuturnya.

Dalam pensyahadatan satu keluarga tersebut di bimbing langsung Ustad Musli Aldi pimpinan pondok Pesantren Mafatihus Sa’dah Desa Indra Damai Kluet Selatan.

Sebelum prosesi pensyahadatan, Ustad Aldi bertanya apakah dalam memeluk agama islam ada paksaan atau ada janji dari pihak tertentu, dijawab dengan jujur bahwa mereka masuk islam karena kesadaran.

Setelah ikrar tersebut satu keluarga itu mendapatkan nama baru, sebelumnya bernama Suda’ Ali Gulo diberi nama Muhammad Muhajir, sedangkan istrinya Lasihmani Hia diberi nama Nurul Hidayah dan anaknya Jhonathan Aldi Gulo Abdul diberinama Hamid dan Dit Bater Bryen diberi nama Abdus Shomad.

Diakhir acara diisi dengan tausiah pimpinan Pesantren Bustanuddin Trumon Ustad Afifuddin, dalam tausiahnya menyampaikan, kita semuanya wajib mengajarkan untuk memantapkan aqidahnya, thaharahnya dan terus dibantu ekonominya agar yang bersangkutan bisa fokus belajar agama. (Asmar Endi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *