Mahasiswa Baru UTM Ngaji Kebangsaan Kepada KH. Marzuqi Mustamar

- Jurnalis

Selasa, 15 September 2020 - 15:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Screenshot,  saat berlangsungnya acara  penyampaian materi kebangsaan secara virtual oleh Ketua PBNU Jawa Timur (KH. Marzuqi Mustamar).

Screenshot, saat berlangsungnya acara penyampaian materi kebangsaan secara virtual oleh Ketua PBNU Jawa Timur (KH. Marzuqi Mustamar).

Bangkalan || Rega Media News

Ditengah krisis pengetahuan tentang Kebangsaan, mahasiswa baru Universitas Trunojoyo Madura mengaji kebangsaan terhadap ketua PBNU Jawa Timur KH. Marzuqi Mustamar.

Lanjutan pada hari kedua Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) tahun 2020 itu masih dilaksanakan secara virtual, Selasa (15/9/20).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kegiatan itu dipimpin langsung oleh moderator Helmi Boemiya dari Fakultas Hukum UTM selama 41:57 menit.

KH. Marzuki Mustamar yang bertindak sebagai pemateri Kebangsaan dengan tema ” Pendidikan dalam Perspektif Budaya yang Berkearifan Lokal”.

Dalam dialognya, KH. Murzuki Mustamar menjelaskan, secara umum pendidikan di semua lembaga pendidikan yang tersebar di Indonesia masih relevan dan juga sejalan dengan nilai-nilai berbangsa dan bernegara.

“Akan tetapi Pendidikan dalam perspektif agama dan budaya dalam gambaran umum harus juga sejalan dengan nilai-nilai dengan kebangsaan dan budaya kita,” katanya mengawali penyampaian materi.

Sedari kecil mulai dari TK sampai SD, menurutnya, para generasi dan tokoh negara menanamkan kecintaan terhadap negara dengan cara menyanyikan lagu-lagu kemerdekaan dan kebangsaan seperti lagu Indonesia Raya, lagu Pada Mu Negeri dan menghafalkan pancasila.

Baca Juga :  Satu Rutilahu Program TMMD Sampang Hampir Tuntas

“Hanya saja setelah SMA kadang ada kelompok-kelompok kajian agama, ada organisasi rohis-rohis dari beberapa oknum. Mereka entah sengaja atau tidak membangun pemikiran kontradiksi, sehingga membiarkan berkembang tumbuhnya kelompok atau gerakan yang kontra NKRI,” jelasnya.

Apalagi dari mereka sampai ada yang mendirikan padepokan dan dalam ajarannya kadang ada doktrinan, untuk menentang negara sesuai dengan kepentingan mereka yang berkedok agama.

“Memang diantara mereka masih 50% kebawah namun jika terus dibiarkan ini akan terus berkembang dan membahayakan pendidikan kita, sehingga penanaman dan pemahaman kebangsaan sangat penting diketahui oleh mahasiswa,” tambahnya.

KH. Marzuqi juga meminta mahasiswa yang sudah memiliki bekal ilmu pengetahuan agama seperti tahu membaca tahlil dan membaca Al-Quran agar bisa berbaur ditengah masyarakat.

“Jadi buat mahasiswa yang pastinya dari rumahnya sudah mempunyai bekal seperti tau baca tahlil, tau baca al-qur’an coba berbaur dengan masyarakat,” terangnya.

Baca Juga :  Polres Pamekasan Pererat Hubungan Dengan Organisasi Pers

Jadi, harus ada timbal baliknya terhadap lingkungan. Misal buat mahasiswa yang suka bisnis coba jualan atau belajar bernegosiasi. Belajar bersosial dengan masyarakat jangan hanya numpang hidup disana.

“Seperti yang saya katakan tadi jika diibaratkan perusahaaan, semenarik apapun hasil karya mu tapi kamu tidak tau pasar kamu akan kalah dengan motto yang sedikit kualitasnya tapi benar-benar tau pasar,” ucapnya.

Contoh seperti mobil-mobil jepang, itu lebih laris dari pada mobil Ferrari dan BMW. Karna mereka tau pasar maka mereka penguasai penjualan.

“Jadi buat Mahasiswa yang suka bisnis coba belajar dengan masyarakat setempat dan usahakan ada timbal baliknya terhadap lingkungan sekitar. Pesan saya beragama jangan menentang agama, upayakan agama bisa membimbing masyarakat berbudaya,” tutupnya.

Sekedar diketahui, Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa baru (PKKMB) UTM tahun 2020 diikuti sebanyak 4.255 orang mahasiswa baru.

PKKMB akan dilaksanakan selama empat hari mulai tanggal 14-17 September 2020, dengan mengusung tema “Kesadaran Lingkungan dan Kesiapsiagaan Perubahan Sosial Berbasis Kearifan Lokal”. (sfn/sms)

Berita Terkait

Upacara Hari Jadi Ke-495, Bupati Pamekasan Gunakan Bahasa Madura
Ketua PCNU Sampang: Dari Pesantren, Bangsa Belajar Kesetiaan
Sultan Madura Gelar Sholawat Akbar di Jakarta
Videonya Dijadikan Model Penayangan Yang Dinilai Merugikan Pesantren, Ini Tanggapan Gus Ali Mustakim
Pemkab Pamekasan Dongkrak Budaya Kerapan Sapi
Karapan Sapi Pamekasan: Lestarikan Tradisi, Gerakkan Ekonomi UMKM
Three Five Gelar Panggung Budaya Musik Daul
Kodim Pamekasan Tingkatkan Iman dan Taqwa

Berita Terkait

Senin, 3 November 2025 - 16:26 WIB

Upacara Hari Jadi Ke-495, Bupati Pamekasan Gunakan Bahasa Madura

Sabtu, 1 November 2025 - 16:31 WIB

Ketua PCNU Sampang: Dari Pesantren, Bangsa Belajar Kesetiaan

Senin, 20 Oktober 2025 - 15:40 WIB

Sultan Madura Gelar Sholawat Akbar di Jakarta

Selasa, 14 Oktober 2025 - 09:43 WIB

Videonya Dijadikan Model Penayangan Yang Dinilai Merugikan Pesantren, Ini Tanggapan Gus Ali Mustakim

Jumat, 26 September 2025 - 21:20 WIB

Pemkab Pamekasan Dongkrak Budaya Kerapan Sapi

Berita Terbaru

Caption: Kalapas Narkotika Pamekasan Kusnan, memberikan arahan kepada para narapidana yang resmi bebas, (dok. foto istimewa).

Daerah

64 Napi Narkotika Pamekasan Bebas Bersyarat

Sabtu, 15 Nov 2025 - 23:08 WIB

Caption: Ketua DPW Partai NasDem Jatim Lita Machfud Arifin, sampaikan sambutannya saat konsolidasi dengan DPD Partai NasDem Sampang, (dok. regamedianews).

Politik

DPW NasDem Jatim Perkuat Basis Partai di Daerah

Sabtu, 15 Nov 2025 - 19:47 WIB

Caption: ilustrasi.

Hukum&Kriminal

Pengedar Sabu di Tanjung Bumi Bangkalan Ditangkap

Sabtu, 15 Nov 2025 - 16:52 WIB

Caption: Electrostatic Precipitator pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Kecamatan Anggrek Gorontalo Utara, (dok. regamedianews).

Daerah

ESP PLTU Anggrek Bermasalah, Polusi Udara Ancam Warga

Sabtu, 15 Nov 2025 - 11:34 WIB