Taufik Hidayah dan Nur Arif Harapkan Pemerintah Segera Berlakukan Belajar Mengajar Secara Face To Face

- Jurnalis

Senin, 16 November 2020 - 17:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota DPRD Bangkalan (Nur Arif, S.H.I) dan Aktivis Pendidikan sekaligus Motivator Muda asal Madura (Taufik Hidayah, S.Ikom).

Anggota DPRD Bangkalan (Nur Arif, S.H.I) dan Aktivis Pendidikan sekaligus Motivator Muda asal Madura (Taufik Hidayah, S.Ikom).

Madura || Rega Media News

Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) sangat berdampak buruk terhadap masyarakat, terutama dalam segi pendidikan dan perekonomian. Hal ini dikatakan Aktivis Pendidikan dan Motivator Muda asal Madura, Taufik Hidayah S.Ikom.

Menurutnya, ada beberapa hal yang terjadi selama pandemi covid-19, salah satunya tidak diberlakukannya belajar mengajar secara face to face (tatap muka), meski hal itu untuk mencegah penyebaran covid-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Namun, dalam hal ini Pemerintah memberlakukan belajar mengajar dilakukan secara daring, akan tetapi belajar secara daring hanya dapat dilakukan pelajar yang memiliki smartphone,” ujar pria asal kelahiran Sokobanah Sampang ini.

Oleh karena itu, kata Taufik, ia berharap kepada pemerintah daerah, provinsi maupu pusat, agar segera memberlakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, tapi tetap tidak lepas dari penerapan protokol kesehatan (prokes).

“Karena terlalu lama tidak masuk sekolah, akibatnya karakter anak atau pelajar mengurangi jiwa kesosialannya, banyak perubahan dari segi beretika dan perilaku yang tidak baik,” ungkap Taufik.

Baca Juga :  Ketika Anak Didik Mulai Kembali Rasakan Dunia Pendidikan Ditengah Pandemi Covid-19

Hal itu terjadi, lanjut Taufik, karena selama tidak masuk sekolah lebih banyak bermain atau menggunakan Handphone, dampaknya pemborosan terhadap keuangan orang tua. Pada intinya, banyak dari kalangan pelajar selama pandemi covid-19 berkurang dari kata belajar.

“Belajar secara face to face sangatlah penting, karena jika belajar hanya dilakukan secara daring pasti ada kendala. Sebelumnya, selama pandemi covid-19 saya kerap turun ke desa-desa untuk memberikan motivasi kepada pelajar agar tetap belajar, demi kedepannya menjadi generasi emas bangsa,” ucapnya.

Selain itu, kata motivator muda asal Sampang Madura ini, pandemi covid-19 bagi para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan disekitar sekolah adalah bencana dalam perekonomian.

“Sebelumnya mendapat penghasilan tetap, kini penghasilannya menurun drastis, karena sudah tidak berjualan lantaran belajar mengajar disekolah tidak diberlakukan,” tandasnya.

Jadi, imbuh Taufik, pihaknya berharap kepada pemerintah agar mempertimbangkan kembali, serta berharap sesegera mungkin memberlakukan aktivitas belajar mengajar secara tatap muka di sekolah.

Baca Juga :  Jelang Pulang, Jamaah Haji Asal Sumenep Meninggal

“Karena selain berdampak buruk terhadap karakter pendidikan pelajar, juga berdampak buruk terhadap perekonomian masyakarat, terlebih para PKL yang ada disekitar sekolah.

Hal senada juga dikatakan salah satu anggota DPRD Bangkalan Nur Arif, ia berharap pemerintah untuk segera menerapkan belajar mengajar secara face to face, meski ditengah pandemi covid-19 dan tetap terapkan prokes.

“Saya berharap pemerintah segera mencari solusi untuk diberlakukan kembali pembelajaran tatap muka langsung. Namun, sistem Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tetap dikombinasikan antara pembelajaran jarak jauh dengan tatap muka,” ujarnya.

Nur Arif juga tidak dapat memungkiri, pembelajaran jarak jauh itu sangat tidak efektif. Ada beberapa efek buruk yang dapat memengaruhi siswa. Semisal menurunkan imun sosial siswa dan cenderung terkesan egois. Sebab, siswa/pelajar tidak mau tau dengan lingkungan sosialnya.

“Terbiasa dengan pembelajaran daring dan kerap menyentuh gawai. Dampaknya, berpotensi adanya fenomena putus sekolah, karena sebagian siswa/pelajar ada yang fokus ikut membantu orangtuanya bekerja,” pungkasnya. (sfn/red)

Berita Terkait

‘Meriah’, Pemdes Rabasan Gelar JJS Berhadiah
Door To Door Bhakti Sosial Kepada Masyarakat
Sekolah Rakyat Solusi Pendidikan Berkualitas
Hadirilah…! Haul Akbar Masyayikh Ponpes Al-Ihsan Jrangoan
Puluhan Napi Rutan Sampang Hapus Tato
Sambut Bulan Kemerdekaan, Pemdes Gunung Rancak Gelar Berbagai Macam Lomba
Pemkab Sampang Dorong Layanan Publik Efektif
Polres Sampang Sediakan Beras Murah

Berita Terkait

Minggu, 17 Agustus 2025 - 18:32 WIB

‘Meriah’, Pemdes Rabasan Gelar JJS Berhadiah

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 07:21 WIB

Door To Door Bhakti Sosial Kepada Masyarakat

Jumat, 15 Agustus 2025 - 21:39 WIB

Sekolah Rakyat Solusi Pendidikan Berkualitas

Jumat, 15 Agustus 2025 - 16:28 WIB

Hadirilah…! Haul Akbar Masyayikh Ponpes Al-Ihsan Jrangoan

Jumat, 15 Agustus 2025 - 13:23 WIB

Puluhan Napi Rutan Sampang Hapus Tato

Berita Terbaru

Caption: sorak gembira, ketika peserta JJS mendapatkan hadiah satu unit lemari es dari Pemdes Rabasan, (dok. regamedianews).

Daerah

‘Meriah’, Pemdes Rabasan Gelar JJS Berhadiah

Minggu, 17 Agu 2025 - 18:32 WIB

Caption: tampak mobil yang terbakar terparkir di garasi dalam kondisi hangus dan tinggal kerangka, (sumber foto: Humas Polres Sampang).

Peristiwa

Mobil Warga Sampang Dibakar OTK

Minggu, 17 Agu 2025 - 12:19 WIB

Caption: antusias warga melihat kondisi jenazah di halaman rumah duka usai dievakuasi Tim SAR, (sumber foto: BPBD Sampang).

Peristiwa

Hilang…? Nelayan Sampang Akhirnya Ditemukan

Minggu, 17 Agu 2025 - 09:09 WIB

Caption: Tim BPBD Sampang saat persiapan melakukan pencarian nelayan Sreseh yang hilang, (sumber foto: BPBD Sampang).

Peristiwa

Nelayan Sampang Hilang Saat Melaut

Sabtu, 16 Agu 2025 - 13:03 WIB