Sampang || Rega Media News
Banyaknya toko modern/minimarket yang ada di Kabupaten Sampang, Madura, bakal berdampak negatif bagi perekenomian. Salah satunya berdampak terhadap beberapa toko atau pasar tradisional.
Sementara, yang ada saat ini rata-rata jarak toko modern/minimarket tidak jauh dengan toko atau pasar tradisional, dampaknya mengalami penurunan penjualan bahkan terancam gulung tikar.
“Banyaknya minimarket tentu ada perubahan ekonomi. Tapi, jangan sampai pertumbuhan ekonomi itu malah menimbulkan kesenjangan,” ujar anggota Komisi II DPRD Sampang, Agus Husnul Yakin, dikutip dari salah satu media, Sabtu (20/02/21).
Karena menurut Agus, pertumbuhan ekonomi itu tidak diimbangi dengan retribusi pendapatan. Jika masyarakat bertransaksi di minimarket, tentunya uang tersebutkan mengalir ke investor.
“Beda, jika masyarakat bertransaksi di toko atau pasar tradisional, maka uangnya akan berputar di wilayah Sampang. Hal itu, karena pelaku usaha tradisional memang penduduk setempat,” ungkapnya.
Agus juga mengungkapkan, pemilik minimarket bukan warga Sampang. Jadi, uangnya tersebut tidak berputar di sini. Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan kajian untuk pembatasan jumlah minimarket.
“Kita akan kaji, terutama pendirianya dilihat dari luas wilayah, jumlah penduduk, tingkat pendapatan masyarakat. Intinya, minimarket ini harus dikelola dengan bijaksana, jangan sampai mematikan usaha masyarakat tradisional,” pungkasnya.