Sampang || Rega Media News
Terjadinya keramaian dan kerumunan massa pada Minggu (02/05/21) dini hari, di area Monumen, Sampang, Madura, terkesan adanya pembiaran oleh petugas.
Pasalnya, tidak ada satupun petugas untuk melakukan pembubaran terhadap kerumunan yang hingga membuat kemacetan di sepanjang jalan, bahkan tak menghiraukan penyebaran Covid-19.
Pantauan regamedianews.com, kerumunan massa tersebut dipicu adanya musik daul dug-dug yang dimainkan sejumlah kalangan pemuda dengan menaiki kendaraan roda 4, seperti truk dan pic up.
Tak hanya itu, tampak masyarakat juga antusias melihat penampilan musik daul dug-dug tanpa menggunakan masker, meski saat ini masih dalam massa pandemi Covid-19.
Ironisnya, penampilan musik daul dug-dug yang mengundang banyak massa tersebut dilakukan hampir setiap malam menjelang sahur. Alih-alih, untuk membangunkan orang untuk makan sahur.
“Musik daul dug-dug ini hampir tiap malam di sini (area Monumen, red). Terkadang dimulai pukul 12 malam. Ya, banyak yang nonton, bahkan sampek terjadi kemacetan,” ujar warga yang enggan disebutkan namanya.
Ia juga mengatakan, meski saat ini masih pandemi Covid-19, tampaknya sudah tidak dihiraukan, demi melihat keseruan penampilan musik daul dug-dug itu.
“Bahkan, ada yang membawa sound system diangkut menggunakan truk dan pic up, dengan bermacam-macam jenis lagu seperti dangdut dan disco, berputar diarea monumen,” ungkapnya.
Salah satu Pedagang Kaki Lima (PKL) di area monumen itu juga mengaku, tidak ada satupun petugas yang melakukan pembubaran. Hingga akhirnya, kerumunan tersebut bubar secara sendirinya.
“Kalau daul dug-dugnya selesai baru mereka bubar sendiri. Tidak ada petugas yang membubarkan, mungkin ada petugas tapi hanya memantau saja,” pungkasnya.