Klebun Morleke Angkat Bicara, TikTokers “Rakyat Jelata” Timbulkan Pro-Kontra Konten Kreator

- Jurnalis

Minggu, 16 Mei 2021 - 17:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Klebun Morleke (kanan), foto diambil saat pembuatan film berjudul

Klebun Morleke (kanan), foto diambil saat pembuatan film berjudul "Tangis E Malem Tellasen", chanel youtube Mata Pena.

Sampang || Rega Media News

Ucapan “Rakyat Jelata” beberapa hari ini membuat geger para netizen di jagad maya, sontak ucapan tersebut ramai setelah dilontarkan salah satu Selegram dan juga TikTokers (pengguna tiktok) dengan akun bernama @novitasr_02.

Ucapan itu terlontar saat remaja perempuan memiliki nama asli Novita Sari ini, berada di wisata Pantai Camplong, Sampang, Kamis (13/05/21), merekam video dengan berkata “Banyak Rakyat Jelata Disini Gays” sembari diarahkan ke para wisatawan.

Dampak rekaman video berdurasi 23 detik tersebut, dengan sekejapnya langsung mendapat komentar pedas, hujatan, kecaman dan sorotan dari netizen, karena dianggap telah melecehkan seluruh pengunjung wisata Pantai Camplong.

Meski, sebelumnya Novita Sari telah mengunggah video permintaan maaf dan klarifikasinya terhadap para netizen, khususnya masyarakat Sampang, atas ucapan “Rakyat Jelata”_nya.

Tak hanya netizen, Plh Kepala Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Disporabudpar) Sampang dan General Manager wisata Pantai Camplong pun juga berkomentar melalui awak media, terkait unggahan video @novitasr_02 di akun Instagram pribadinya.

Baca Juga :  Muncul Tiga Nama Calon Sekda Aceh Selatan Definitif

Selain itu, Ken Madzkur salah satu Youtuber asal Kabupaten Sampang, Madura, atau akrab disapa Klebun Morleke ini juga angkat bicara terhadap unggahan TikTokers yang memiliki pengikut lebih dari 170 ribu followers tersebut.

Menurut Klebun Morleke, ucapan “Rakyat Jelata” yang dilontarkan Novita Sari saat berada di Pantai Camplong sambil ngeshoot ke arah wisatawan, membuat pro-kontra dikalangan para konten kreator.

“Kabar itu benar-benar membuat geram beberapa konten kreator Madura dan menuai pro-kontra. Bahkan, saya selaku pegiat konten kreator YouTube juga diminta angkat bicara,” ujar Klebun Morleke kepada regamedianews.com, Minggu (16/05).

Menurutnya, perihal perkataan “di sini banyak rakyat jelata” benar sudah klarifikasi, pihak terkait sudah meminta maaf, juga menjabarkan makna dan tujuan perkataannya yang katanya tidak ada niatan menyinggung.

“Namun, permasalahannya di sini bukan definisi dari kata Rakyat Jelata atau Tujuan dari perkataanya. Yang jadi masalah di sini adalah dampak sosialnya,” jelas pemilik akun YouTube Mata Pena.

Baca Juga :  Pengurus HIMASA UTM Periode 2025-2026 Resmi Dilantik

Perlu diketahui, kata Klebun Morleke, sebenarnya untuk membuat orang lain tersinggung, tak perlu ada niatan untuk menyinggung. Jadi, popularitas di media sosial jangan dijadikan pembenaran untuk mendiskreditkan pengunjung yang hadir di pantai camplong saat itu, dengan bentuk perkataan yang kurang etis didengar.

Seharusnya, tegas Klebun Morleke, sebagai publik figur harus mengantongi 3B, yang salah satu di antaranya adalah BEHAVIOR (tingkah laku/sikap).

“Jadi tidak cukup bila publik figur hanya bermodal kreatifitas, fashionable juga paras. Publik figur harus bisa menjaga sikap, membaca dampak dari unggahannya di media sosial,” ungkapnya.

Ia berharap, selaku pegiat atau konten kreator YouTube, semoga para kreator daerah mampu memberi kontribusi pada daerah, mengharumkan nama Madura pada umumnya, dan Sampang khususnya.

“Dengan cara memberikan sajian kreasi yang menjunjung tinggi nilai estetik, moralitas, juga pencerdasan publik. Bukan sebaliknya, mengunggah hal-hal yang dianggap kurang etis,” pungkas Klebun Morleke.

Berita Terkait

Bupati Pamekasan: PPPK Harus Mengabdi Tanpa Tebang Pilih
Polres Sumenep Siaga Pengamanan Nataru 2026
Polres Sampang Siaga Pengamanan Nataru 2026
Proyek SMKN Model Gorontalo Diadukan ke Pusat
Proyek Revitalisasi SMKN Model Gorontalo Tak Selesai Tepat Waktu
Innalillahi… Ulama’ Sampang Kiai Zubaidi Tutup Usia
Kejari Bangkalan Bantah Isu Gusur PKL SMPN 2 Kamal
98 WBP Lapas Narkotika Pamekasan Lulus Rehabilitasi

Berita Terkait

Minggu, 21 Desember 2025 - 17:22 WIB

Bupati Pamekasan: PPPK Harus Mengabdi Tanpa Tebang Pilih

Sabtu, 20 Desember 2025 - 20:48 WIB

Polres Sumenep Siaga Pengamanan Nataru 2026

Jumat, 19 Desember 2025 - 21:08 WIB

Proyek SMKN Model Gorontalo Diadukan ke Pusat

Jumat, 19 Desember 2025 - 14:33 WIB

Proyek Revitalisasi SMKN Model Gorontalo Tak Selesai Tepat Waktu

Kamis, 18 Desember 2025 - 20:19 WIB

Innalillahi… Ulama’ Sampang Kiai Zubaidi Tutup Usia

Berita Terbaru

Caption: Bupati Pamekasan KH Kholilurrahman menyerahkan SK kepada PPPK Paruh Waktu, (sumber foto: Pamekasan.go.id).

Daerah

Bupati Pamekasan: PPPK Harus Mengabdi Tanpa Tebang Pilih

Minggu, 21 Des 2025 - 17:22 WIB

Caption: anggota Polsek Kedungdung menunjukkan TKP yang direkayasa Hamiduddin dalam insiden perampokan, (sumber foto: Humas Polres Sampang).

Hukum&Kriminal

Ngaku Dirampok!, Warga Kedungdung Sampang Terancam Dipenjara

Minggu, 21 Des 2025 - 13:03 WIB

Caption: Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo, sematkan pita kepada anggota Polantas tanda dimulainya Operasi Lilin Semeru 2025, (sumber foto: Sumenep.go.id).

Daerah

Polres Sumenep Siaga Pengamanan Nataru 2026

Sabtu, 20 Des 2025 - 20:48 WIB

Caption: anggota Polsek Kedungdung tunjukkan TKP perampokan di wilayah hukumnya, (sumber foto: Humas Polres Sampang).

Hukum&Kriminal

Polres Sampang Selidiki Pelaku Perampokan di Kedungdung

Sabtu, 20 Des 2025 - 17:37 WIB

Caption: potongan video amatir, tampak polisi dan sejumlah warga berada di TKP perampokan di wilayah Kedungdung, (dok. Harry, Rega Media).

Hukum&Kriminal

Sadis!, Nasabah BCA Sampang Dirampok di Siang Bolong

Sabtu, 20 Des 2025 - 15:11 WIB