Bangkalan || Rega Media News
Bantuan beras PPKM Darurat tidak layak konsumsi dari Kementerian Sosial (Kemensos) untuk Pemkab Bangkalan mendapat sorotan anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Komisi E, Mathur Khusairi.
Sebelumnya, video viral di media sosial tim koordinasi bersama Kepala Dinas Sosial murka dan menolak bantuan beras dari Kemensos, lantaran kualitas beras tidak layak konsumsi.
Atas kabar itu, Mathur Khusyairi dengan sigap melakukan inspeksi mendadak ke Gudang Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan, untuk melihat kualitas beras yang dikirim Kemensos RI.
“Ini seperti beras hasil oplosan, berkutu, kuning dan berdebu,” ucap Mathur, Selasa (03/08/21).
Setelah melihat langsung kualitas beras, Mathur menduga pihak vendor atau rekanan penyedia beras sengaja mengambil keuntungan ditengah pandemi Covid-19.
“Karena Dinsos Jawa Timur mitra kita di Komisi E, ini akan segera kita bahas di Komisi. Kalau bisa penyedia beras ini tidak dipakai lagi sebagai rekanan,” imbuhnya.
Menurut Mathur, wajar jika Pemkab Bangkalan menolak beras tersebut, karena memang berasnya tidak layak untuk dikonsumsi.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan Wibagio Suharta menceritakan, awalnya beras datang ke gudang Dinsos pada hari Sabtu (31/07) sebanyak 1.500 Paket, tapi pihaknya tidak ada di tempat.
“Hari Sabtu itu datang 1.500 paket, diterima karena saya sedang tidak di kantor, lah Selasa (03/08) kemarin datang lagi 1.500 paket dengan kualitas yang sama,” imbuhnya.
Untuk 1.500 paket yang sudah terlanjur diterima, pihaknya sudah melaporkan ke Dinas Provinsi Jawa Timur.
“Kita berharap beras yang sudah diterima ya ditarik lagi, karena memang tidak layak dikonsumsi,” pungkasnya.