Daerah  

Disdik Sampang Akan Panggil Guru Pukul Murid

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang (Nor alam).

Sampang || Rega Media News

Dugaan kekerasan yang dialami sejumlah murid kelas VII SMPN 1 Camplong, Sampang, Madura, terus menjadi kontroversi dikalangan masyarakat.

Meski, sebelumnya para wali murid telah mendatangi pihak sekolah, bahkan hingga melaporkan dugaan kekerasan oknum guru itu ke Polres Sampang.

Menyikapi hal itu ditanggapi Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang, Nor Alam, mengaku akan melakukan pemanggilan terhadap oknum guru tersebut.

“Kami belum mengetahui perihal itu, namun kami bakal memanggil pihak sekolah,” kata Nor Alam, dikutip dari salah satu media, Sabtu (11/09/21).

Nor Alam juga mengatakan, terkait pemanggilan tersebut pihaknya akan meminta keterangan dari pihak sekolah.

“Kami ingin tau apa penyebabnya hingga guru itu melakukan pemukulan,” ucap Nor Alam kepada awak media.

Seperti diberitakan sebelumnya, telah terjadi dugaan kekerasan terhadap sejumlah murid kelas VII SMPN 1 Camplong, karena murid berbuat gaduh dalam kelas saat proses belajar mengajar.

Tak terima akan hal tersebut, sejumlah wali murid mendatangi pihak sekolah dengan tujuan mempertanyakan dan meminta pertanggungjawaban

Sekedar diketahui, sejumlah murid yang menjadi dugaan kekerasan oknum guru terdiri dari murid perempuan. Akibatnya, sejumlah murid mengalami memar dan rasa trauma.

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Camplong Shilabuddin Tiham mengaku belum mengetahui peristiwa itu. Namun, ia menyayangkan atas dugaan kekerasan terhadap murid yang dilakukan oknum guru.

“Baru sekarang kita tau, setelah adanya keluhan dari orang tua murid, seharusnya persoalan itu kita harapkan siswa menginformasikan ke pihak sekolah,” ujarnya, Jum’at (10/09).

Shilabuddin juga mengatakan, pendidikan saat ini tenaga pendidik sudah tidak dibenarkan lagi menerapkan kekerasan terhadap murid, walaupun dengan maksud mendisiplinkan.

“Kami akan merapatkan secara intens dengan pihak sekolah dan membahas persoalan ini. Saya berharap kasus seperti ini tidak terulang lagi,” pungkasnya.