Daerah  

Oknum Pejabat Gorontalo Tolak di Swab Saat di Bandara

Caption: diduga oknum pejabat Gorontalo (peci cokelat) menolak di swab antigen saat di Bandara Djalaluddin.

Gorontalo || Rega Media News

Seorang oknum pejabat di Gorontalo, menolak dilakukan pemeriksaan Swab Antigen, saat tiba di Bandara Djalaluddin Gorontalo, Kamis (30/09/21).

Menurut informasi yang didapat, oknum pejabat tersebut diduga anggota DPRD di Kabupaten Boalemo itu, mengamuk saat petugas gugus tugas pencegahan dan penanganan Covid-19 Bandara, akan melakukan pemeriksaan Swab Antigen terhadapnya.

Kapolsek Bandara Djalaluddin Gorontalo, Ipda Ismet Ishak, saat dikonfirmasi terkait hal ini, membenarkan peristiwa tersebut.

“Benar, jadi ketika beliau tiba di Bandara Djalaluddin Gorontalo dari Jakarta, saat akan di Swab Antigen beliau menolak. Beralasan, sudah Swab PCR dari daerah asal keberangkatan, dan saat ini masih berlaku,” jelas Ismet saat dihubungi regamedianews.com.

Dijelaskannya, tak hanya menolak untuk dilakukan pemeriksaan Swab Antigen, oknum pejabat tersebut juga turut mengajak para penumpang lain, untuk tidak mengikuti pemeriksaan Swab Antigen.

“Katanya, yang mau ikut dengannya silahkan keluar, dan yang tidak mau ikut, silahkan mengikuti pemeriksaan Swab Antigen,” tandas Ismet menirukan ucapan oknum pejabat tersebut.

Akibatnya, sebagian besar para penumpang Lion Air JT. 891, tidak sempat dilakukan pemeriksaan Swab Antigen, karena sudah meninggalkan tempat pemeriksaan.

Ia menerangkan, untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan di tempat itu, dan demi menjaga situasi yang kondusif, oknum pejabat yang diduga merupakan kader Partai Nasdem berinisial RP itu, langsung diamankan petugas TNI dan Polri di Bandara.

“Karena beliau nunjuk-nunjuk para petugas, sambil berteriak marah-marah. Sehingga untuk menjaga terjadinya kerumunan dan menjaga situasi kemananan dan kondusifitas Bandara, pihak TNI dan Polri Bandara, langsung mengamankan yang bersangkutan keluar,” terangnya.

Ismet menambahkan, bagi siapa saja yang masuk dan keluar Provinsi Gorontalo, harus mematuhi protokol kesehatan dan menaati aturan yang diberlakukan di Bandara Djalaludin Gorontalo.

“Hal ini dilakukan bertujuan sebagai upaya memutus mata rantai penularan Covid-19, dan demi keselamatan banyak orang, dari Covid-19 yang hingga kini masih mewabah,” tutupnya.