Gorontalo || Rega Media News
Seorang perempuan warga Kota Gorontalo, Harija Abdjul (56 th), warga Jalan Ampi Kelurahan Molosipat U, Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo, dikabarkan hilang di Sungai Bolango, Kota Gorontalo, Senin (11/10/21).
Dari data yang diterima media ini, Harija sebelum diketahui hilang oleh pihak keluarga pada Minggu (10/10/2021) pukul 21.00 Wita, sempat berpamitan kepada suaminya pergi ke kamar mandi, serta menyuruh suaminya beristrahat lebih dulu dan tak usah menghiraukannya.
Namun setelah sekitar 3 Jam kemudian, suaminya mulai resah karena hingga pukul 23.00 Wita, Minggu (10/10/2021), korban tak juga kunjung kembali dari kamar mandi.
Menyadari bahwa istrinya hilang, kemudian suami korban segera memberitakan hal tersebut, kepada keluarga dan masyarakat sekitar, dengan maksud secara bersama-sama melakukan pencarian terhadap istrinya.
Dalam proses pencarian di sekitar rumah oleh pihak keluarga dan masyarakat sekitar, salah seorang warga menemukan senter dan sendal Harija, yang terpetak di pinggir sungai Bolango, yang kebetupan betdekatan dengan rumah korban.
Sayangnya, hingga pukul 00.15 dini hari Senin (11/10/2021) melakukan pencarian terhadap Harija, pihak keluarga dan masyarakat sekitar tak juga berhasil menemukan keberadaan Harija, yang akhirnya segera melaporkan hilangnya Harija ke Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Gorontalo.
“Sekitar pukul 00.30 Wita dini hari, Senin (11/10/2021, Basarnas Gorontalo setelah menerima laporan tersebut dari pihak keluarga korban, langsung menerjunkan Timnya yang terdiri dari 9 orang personil untuk membantu melakukan pencarian terhadap Harija,” jelas Kepala Kantor SAR Gorontalo, I Made Jenetra.
Ia menerangkan, setibanya di lokasi hilangnya Harija, Tim Basarnas Gorontalo segera berkoordinasi dengan Polsek setempat, yang sebelumnya sudah terlebih dulu berada di lokasi kejadian, dan langsung merencanakan skema pencarian terhadap Harija.
“Rencananya akan di laksanakan mulai Senin (11/102021) pagi, dikarenakan pencarian dimalam hari tidak efektif,” tutupnya.
Diketahui, Harija mengidap penyakit penyempitan di bagian punggung, dan diduga sementara, ia nekat melompat ke sungai Bolango karena merasa depresi, akibat penyakit yang dideritanya selama ini yang tak kunjung sembuh.