Berjabat Tangan, Kasus Oknum Guru di Sampang Selesai

- Jurnalis

Minggu, 9 Januari 2022 - 11:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Caption: perwakilan orang tua murid dan guru SMPN 1 Camplong, didampingi perwakilan PGRI dan Kadisdik Sampang.

Caption: perwakilan orang tua murid dan guru SMPN 1 Camplong, didampingi perwakilan PGRI dan Kadisdik Sampang.

Sampang || Rega Media News

Kasus dugaan kekerasan oknum guru terhadap sejumlah murid SMPN 1 Camplong, Sampang, Madura, hingga berujung pelaporan ke Polres setempat, pada Oktober 2021 lalu, akhirnya selesai dengan damai.

Kesepakatan damai tersebut, setelah kedua belah pihak mengambil jalur islah dan saling memaafkan, pada Sabtu (08/01/22), disaksikan Kepala Dinas Pendidikan, perwakilan PGRI, dan Plt Kepala sekolah setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Meski berujung damai, orang tua siswa tetap meminta sejumlah syarat kepada pihak sekolah dan Dinas Pendidikan setempat, salah satunya agar membuat kebijakan tidak munculnya kasus serupa.

“Ada dua poin yang kami minta, pertama Kadisdik membuat kebijakan yang sekiranya tidak muncul lagi kasus serupa. Kedua, adanya jaminan kepada anak kami untuk tidak di perlakukan diskriminasi di sekolah,” tutur Abdus Salam mewakili para orang tua korban (murid).

Menurut Abdus, kekerasan terhadap murid di sekolah sangatlah sensitif. Jika ada masalah murid, agar memanggil wali murid dan diskusikan dengan guru atau wali murid beserta kepala sekolah.

“Kami berharap kepada pendidik beserta kepala sekolah, jangan sampai ada seperti ini lagi, kalau mendidik dan mengajar tidak perlu melakukan kekerasaan,” tegas Abdus.

Baca Juga :  Syafiuddin Pastikan Pelebaran Jalan Nasional Pulau Madura Digarap Tahun 2022

Sementara itu, oknum guru SMPN 1 Camplong inisial AW menyampaikan permintaan maaf kepada orang tua murid, karena dirinya lalai dan bersifat keras terhadap murid.

“Saya mengakui jika salah dan lalai terhadap murid. Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya, terutama kepada sejumlah murid dan para wali murid,” ungkapnya.

Sementara itu, Plt Kepala Sekolah UPTD SMPN 1 Camplong Arief Mulyadi mengatakan, kejadian tersebut akan menjadi bahan pembelajaran dan pengalaman bagi sekolah yang baru ia pimpin.

“Kami berjanji akan selalu mengingatkan kepada guru-guru dalam mendidik siswa-siswi untuk tidak menggunakan cara-cara kekerasan,” ungkap Arief.

Ia juga meminta maaf kepada para orang tua murid yang menjadi korban kekerasan oknum guru tersebut. Dirinya menegaskan, jika saat ini ada SOP khusus terkait penanganan kenakalan siswa.

“Atas nama pribadi dan sekolah kami minta maaf, tapi kejadian tersebut emang saya tidak mengetahuinya seperti apa. Saat ini, kami sudah ada SOP penanganan kenakalan siswa,” tandasnya.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang Edi Subianto meminta guru agar menjadikan peristiwa tersebut sebagai pelajaran penting dalam mendidik.

Baca Juga :  FUIB Madura Desak Ponpes Al-Zaytun Dibubarkan

Pihaknya berharap guru dalam menjalankan tugasnya juga berperan sebagai orang tua kedua siswa. Menurutnya, peristiwa ini menjadi pembelajaran kita bersama, sebab dengan adanya kasus ini seakan-akan guru itu lebih mengutamakan mengajar.

“Padahal, tugas guru adalah 3M yakni Mengajar, Mendidik dan Melatih
Supaya hal serupa tidak terjadi, kami telah melakukan road show ke seluruh sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMP,” ucapnya.

Selain itu, perlu adanya sinergi antara sekolah dengan wali murid, salah satunya dengan adanya pertemuan rutin, sehingga apa yang diinginkan sekolah dan apa yang diharapkan wali murid bisa tersampaikan.

Sejak kejadian tersebut, kata dia, pihaknya telah berupaya melakukan mediasi antara kedua belah pihak. Dari hasil mediasi tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan secara kekeluargaan.

“Alhamdulillah, mediasi berjalan dengan penuh kekeluargaan dan saling memaafkan. Pelapor siap mencabut laporannya, dan guru yang dimaksud sudah meminta maaf kepada para orang tua korban, serta berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya,” pungkasnya.

Berita Terkait

Narkoba Menghancurkan Generasi Penerus Bangsa
Pelajar Sampang Dicekoki Edukasi Tentang Narkoba
Ops Patuh, Polres Bangkalan Incar Pelat Nomor Palsu
Catat !, Operasi Patuh di Sampang Dimulai
Rutan Sampang Siapkan Program Keagamaan
Senam Sehat Bersama PIPAS Jawa Timur
100 Pecandu Narkoba Ikut Program Rehabilitasi
Kuatkan Kredibilitas Jurnalis, Songsong Pamekasan Maju

Berita Terkait

Selasa, 15 Juli 2025 - 22:46 WIB

Narkoba Menghancurkan Generasi Penerus Bangsa

Selasa, 15 Juli 2025 - 20:35 WIB

Pelajar Sampang Dicekoki Edukasi Tentang Narkoba

Senin, 14 Juli 2025 - 16:06 WIB

Ops Patuh, Polres Bangkalan Incar Pelat Nomor Palsu

Minggu, 13 Juli 2025 - 19:17 WIB

Rutan Sampang Siapkan Program Keagamaan

Sabtu, 12 Juli 2025 - 22:18 WIB

Senam Sehat Bersama PIPAS Jawa Timur

Berita Terbaru

Caption: Muhamad Sulistiyo, sosialisasikan bahaya narkoba kepada siswa baru SMKN 3 Pamekasan yang mengikuti kegiatan MPLS.

Daerah

Narkoba Menghancurkan Generasi Penerus Bangsa

Selasa, 15 Jul 2025 - 22:46 WIB

Caption: berlangsungnya sosialisasi P4GN kepada pelajar SMAN 3 Sampang saat MPLS, (dok. regamedianews).

Daerah

Pelajar Sampang Dicekoki Edukasi Tentang Narkoba

Selasa, 15 Jul 2025 - 20:35 WIB

Caption: terlihat semangat pelajar mengikuti TechnoFest 2025, dilaksanakan di Aula Sirojuddin Universitas Islam Madura (UIM).

Ragam

TechnoFest 2025 Jadi Wadah Literasi Digital

Selasa, 15 Jul 2025 - 08:43 WIB

Caption: penerima bantuan becak listrik dari Presiden RI Prabowo, hendak keluar dari halaman Kantor Pemkab Sampang, (dok. regamedianews).

Nasional

Warga Sampang Dapat Becak Listrik Dari Prabowo

Senin, 14 Jul 2025 - 20:47 WIB

Caption: Kapolres Bangkalan AKBP Hendro Sukmono, pasang pita tanda dimulainya Operasi Patuh Semeru 2025, (sumber foto: Humas Polres Bangkalan).

Daerah

Ops Patuh, Polres Bangkalan Incar Pelat Nomor Palsu

Senin, 14 Jul 2025 - 16:06 WIB