Sampang || Rega Media News
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ketapang, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, akan menerapkan metode Enhanced Recovery After Cesarean Section (ERACS).
Metode ERACS ini belakangan sedang ramai dibahas di media sosial tanah air. Bahasan tersebut muncul karena unggahan Cheryl Juno, mantan personel grup vokal Cherrybelle yang sedang berjoget heboh, hanya dua hari pasca melahirkan.
Pelaksana Tugas (PLT) Direktur RSUD Ketapang dr. Juan Setiadi Zenniko mengatakan, tujuan diterapkan ERACS sebenarnya adalah untuk memperpendek masa inap pasien di rumah sakit.
Hal ini akan mengurangi risiko terjadi infeksi, mengurangi biaya pasien dan menjadikan rumah sakit dapat menyediakan tempat tidur untuk pasien baru, sehingga lebih banyak pasien yang terlayani oleh rumah sakit.
Namun, kata dr. Zenniko, kendala yang dihadapi para calon ibu atau ibu adalah mahalnya tarif yang dikenakan kepada mereka. Sebenarnya, dengan persiapan yang matang, calon ibu atau ibu dapat menggunakan BPJS tanpa tambahan biaya.
“Tentunya hal ini setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter spesialis kandungan di rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS dan mau mengerjakan metode persalinan dengan ERACS yang dicover BPJS, sebagai syarat terpenuhinya indikasi diagnosa melahirkan dengan metode ERACS,” terangnya.
Lebih lanjut dr. Zenniko menjelaskan, RSUD Ketapang Sampang adalah RSD yang baru berdiri pada November 2020 lalu sebagai RSUD yang menyokong kesehatan di Kabupaten Sampang.
“RSUD kami telah bekerjasama dengan BPJS sejak Oktober 2021 dan terus berkomitmen, untuk memberikan pelayanan yang terbaik dengan tulus dan santun kepada seluruh lapisan masyarakat,” ucapnya.
“Metode persalinan ERACS telah dapat dikerjakan di RSUD kami dengan dicover BPJS Kelas I, sehingga pasien tidak lagi mengeluarkan dana puluhan juta rupiah. Hai ini bentuk komitmen dari kami untuk masyarakat khususnya masyarakat kabupaten Sampang,” jelasnya.
dr. Zenniko, pria yang dikenal sebagai Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif tersebut menambahkan, bahwa penerapan metode ERACS tersebut akan dimulai bulan ini.
“Bentuk lain dari komitmen kami adalah selain penerapan metode ERACS juga kami telah mengadakan bakti sosial (Baksos) gratis untuk pasien katarak dan bibir sumbing yang saat ini telah berjumlah lebih dari 200 pasien,” pungkas pria yang juga dikenal sebagi Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif itu.