Aceh Selatan,- Bus sekolah milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Selatan yang selama ini beroperasi antar jemput anak sekolah dalam Kecamatan Tapaktuan, dinilai tidak layak pakai lagi.
Bahkan, bus sekolah yang diduga sudah berusia puluhan tahun tersebut dikeluhkan oleh sejumlah kepala sekolah karena selama ini over kapasitas muatan.
“Walau kursi-kursi di bus sekolah tersebut sudah penuh, namun siswa-siswi tetap menaikinya berdiri di pintu bus. Hal ini kita khawatirkan rawan kecelakaan,” ungkap Guru SMKN 1 Tapaktuan yang enggang ditulis namanya kepada wartawan di Tapaktuan, Jum’at (3/2/2023).
Bukan itu saja, lanjutnya, selama ini bus sekolah hanya beroperasi pada trayek Tapaktuan-Air Pinang, sedangkan Tapaktuan-Samadua tidak pernah sama sekali.
“Padahal sebagian siswa-siswi di SMKN 1 Tapaktuan ini juga ada berasal dari Kec. Samadua. Selama ini mereka menggunakan kendaraan roda dua ke sekolah,” ucapnya.
Terkait hal itu, Koordinator LSM Lembaga Independen Bersih Aceh (LIBAS) Mayfendri mengutarakan, Pemkab Aceh Selatan harus menambah armada angkutan pelajar.
“Karena bus sekolah yang selama ini beroperasi sudah berumur tua dan tidak layak pakai lagi,” katanya.
Ia menyatakan hal itu karena merasa miris mendengar keluhan sejumlah kepala sekolah maupun melihat sendiri ketika siswa-siswi saling berebutan menaiki bus sekolah.
“Bahkan, bus sekolah sering kita dengar tidak beroperasi mengangkut pelajar, melainkan digunakan untuk hal lain,” bebernya.
Ia juga menyebutkan, guna mengatasi seringnya pelajar terlantar di pinggir jalan saat jam pulang sekolah, perlu adanya penambahan bus sekolah.
“Persoalan ini harus mendapat perhatian pemerintahan AZAM yang tidak lama lagi akan berakhir. Setidaknya memprogramkan penambahan armada angkutan pelajar di daerah ini,” pungkasnya.