Bangkalan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura bekerja sama dengan Bank Indonesia Menggelar Panen Raya Jagung Madura 3 Program Klaster Jagung Madura Tahun 2023 di Desa Moncek Timur Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep, Kamis, (09/02/23) kemarin.
Hadir Dalam Acara tersebut Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Rektor Dr. Safi, S.H.,M.H. Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Sumenep H. Ahmad Masuni, S.E.,M.M. Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumenep, Perwakilan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) Jawa Timur Wilayah 1 Surabaya, dan Perwakilan Forkopimda Kabupaten Sumenep. dan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura Dr. Amzery, S.P.,M.P.
Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur,Dadal Angkoro Dalam Sambutannya menyampaikan Petani ( Pengusaha Tani ) Indonesia khususnya di Sumenep, Melalui program pendampingan dan kelembagaan kerjasama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura dengan Bank Indonesia ini kedepan harapannya dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
Dengan lahan yang sama akan menghasilkan jagung yang lebih banyak dari sisi produktifitasnya yakni dari 2,5ton/hektar menjadi 8 – 10 ton/hektar yakni tentunya dengan harga yang wajar. Kami yakin Sinergi BI perwakilan Jawa Timur dengan UTM memberi dampak signifikan dalam menjaga inflasi melalui program klaster jagung Madura. dan Saya mempunyai kenyakinan Madura, Sumenep khususnya menjadi sentra jagung di tidak hanya di jawa timur namun juga di Indonesia.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura Dr. Amzery, S.P.,M.P. Menyampaikan sejak tahun 2019 Bank Indonesia menggagas klaster jagung madura bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura dan 4 Pemerintah Kabupaten di Madura.
Jagung Madura 3 ini memiliki keunggulan yakni, produksi tinggi ( 6 -7 Ton/hektar), Adaptif kekeringan, umur genjah (85-90hst), dan harga benih terjangkau. Produktivitas jagung Madura yang sebelumnya rata-rata 2,5 ton per hektare, kini meningkat menjadi rata-rata 7,1 ton per hektare dengan target 8 – 10 ton/hektar.
Dengan Inovasi Jagung Madura 3 ini, suatu saat jagung madura akan menjadi primadona disektor pangan khususnya jagung di Indonesia. Inilah inovasi dari Madura untuk Indonesia. saya sangat ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak atas dukungannya semoga kedepan akan memberikan manfaat kepada kita semua.
Rektor Universitas Trunojoyo Madura Dr. Safi, S.H.,M.H dalam sambutannya berharap sinergi ini tidak berhenti dan terus berlanjut tentu saja dengan dukungan semua pihak tidak hanya untuk meningkatkan produktifitas namun juga meningkatkan kesejahteraan para petani di Indonesia, dan Sumenep khususnya.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Sumenep H. Ahmad Masuni, S.E.,M.M. menyampaikan Apresiasi setingi tingginya kepada LPPM-UTM dan Bank Indonesia. Dengan Program klaster Jagung Madura dan Integrated Farming sebagai pemicu peningkatan Produktifitas jagung di Kabupaten Sumenep.
“Saya mengharapkan agar para petani melalui Gapoktan dapat menjalin komunikasi yang baik dengan pemerintah daerah dan lembaga terkait serta perBankan agar program Klaster Jagung Madura ini dapat berjalan dengan baik dan meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Sumenep khususnya di Desa Moncek Timur ini.(humas/red).