Daerah  

KOPIA Gorontalo Akan Menerjunkan 1000 Relawan

Caption: Fokus Group Discussion dan Sosialisasi Pengelolaan Arsip di Gorontalo tahun 2023, (dok. regamedianews).

Gorontalo,- Komunitas Pencinta Arsip (Kopia) Provinsi Gorontalo berencana akan menerjunkan 1000 relawan, untuk melakukan penelusuran dan penyelamatan arsip di Gorontalo.

Tak hanya akan melakukan penelusuran dan penyelamatan arsip, Ketua KOPIA Provinsi Gorontalo, Susanto Liputo, juga menerangkan, 1000 relawan yang akan dikerahkannya ini, juga akan melakukan penataan dan pengelolaan arsip-arsip penting di Gorontalo.

“Saat ini, kami sementara melakukan pengrekrutan dan akan menurunkan 1000 relawan arsip, untuk melakukan program Kopia, yaitu pengelolaan dan penataan arsip, penyelamatan arsip dan penelusuran arsip,” terang Susanto, saat usai FGD Sosialisasi Kearsipan di Warkop Pombango Kota Gorontalo, Sabtu (23/09/2023).

Aktivis Gorontalo ini mengatakan, hal ini dilakukan, dalam rangka mendorong dan mendukung program kearsipan di Provinsi Gorontatalo, yang diantaranya adalah, melestarikan arsip-arsip sejarah, menyelamatkan arsip yang terdampak bencana, dan menyelamatkan arsip penggabungan dan pemisahan Organisasi Perangkat Daerah serta pemekaran wilayah.

“Sudah setahun ini kami sudah menyiapkan dan melatih tim relawan arsip yang kita kerjasamakan, degan Dinas Kearsipan Provinsi Gorontalo, yang kita rekrut dari kalangan pemuda dan Ormas,” kata Santo.

Mantan Ketua KNPI ini juga menegaskan, Kopia Gorontalo juga mendukung program-program Penjabat Gubernur Gorontalo, sehingga pihaknya siap berkolaborasi atau bermitra dengan pemerintah dan lembaga apa saja yang membutuhkan peran Kopia.

“Kopia sangat berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi, terutama Dinas Kearsipan Gorontalo yang sudah memberi ruang dan kesempatan kepada Kopia, untuk menjadi mitra kerja yang baik. Begitu juga kepada Ibu Doktor Meyke Camaru, sebagai Anggota DPRD Provinsi Gorontalo yang sudah mem backup kegiatan Kopia melalui Dinas Kearsipan,” pungkasnya.

Di tempat yang sama, Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, DR. Meyke Camaru dalam keterangannya mengungkapkan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009, maka pengelolaan, perlindungan dan penyelamatan terhadap arsip di Provinsi Gorontalo sudah sepatutnya untuk didorong.

“Nah, sebuah komunitas pemuda yang menamakan dirinya Kopia ini, memiliki interesting yang sangat tinggi, dan kepekaan serta kepedulian terhadap arsip. Hal ini sangat pantas diapresiasi, apalagi di zaman sekarang yang serba modern dan digital ini, masih ada pemuda-pemuda kita yang peduli terhadap arsip,” ungkap Meyke.

Lebih lanjut Politisi Partai Golkar ini menjelaskan, menyikapi peran anak-anak muda yang tergabung dalam Kopia itu, dirinya merasa terpanggil untuk turut memberikan perhatian khusus kepada Kopia lewat dukungan anggaran.

“Tujuannya, untuk memperkuat peran dari relawan-relawan arsip ini, dalam melakukan upaya penyelamatan dan pengelolaan arsip di Provinsi Gorontalo, sebab kehadiran dan peran mereka sangat jelas membantu pemerintah, terkait dengan pembuktian terhadap aset-aset yang menjadi jati diri daerah,” jelas Meyke.

Salah satu Srikandi Gorontalo ini menambahkan, dirinya sebagai wakil rakyat di parlemen Provinsi Gorontalo, mendorong Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk peduli terhadap kearsipan.

“Karena arsip ini sangat berguna. Kami juga mendorong yang nanti ada namanya Srikandi, yang pengarsipannya sudah secara digital. Sehingga, FGD kali ini berguna untuk membangun komitmen bersama, tentang kepedulian dan penyelamatan terhadap arsip di Gorontalo,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Gorontalo Ridwan Hemeto dihadapan awak media mengucapkan terima kasih terhadap Kopia Gorontalo, yang telah berperan aktif membantu pihaknya dalam melaksanakan tugas tentang kearsipan.

“Saya menyampaikan banyak terima kasih kepada Komunitas Pencinta Arsip, karena sudah membantu tugas-tugas kami di Dinas, khususnya terkait dengan pengelolaan arsip,” ucap Ridwan.

Ridwan menambahkan, sepengetahuannya komunitas ini sudah berjalan cukup lama, bahkab sebelum dirinya menjabat sebagai Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Gorontalo.

“Cuman memang perlu ada kesinambungan kebersamaan dalam penanganan pengelolaan arsip, supaya memang standar kualitas dari pada pengelolaan arsip ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tutup Hendra.