Sampang,- Ribuan masyarakat Gunung Rancak Kecamatan Robatal, Sampang Madura, Jawa Timur, menggelar aksi unjuk rasa ke kantor Cabang BRI setempat, Senin (04/12/2023).
Kedatangan massa itu, bentuk ketidakpuasan terhadap proses hukum menimpa bendahara dan kepala desanya, yang saat ini menjalani perkara dugaan kasus penyalahgunaan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) tahun anggaran 2020.
Kasus tersebut, bermula pada awal tahun 2022 saat Kades Gunung Rancak Mohammad Juhar, dilaporkan oleh 3 orang pelapor, ketiganya merupakan mantan tim sukses (timses) Cakades rival dari terlapor.
Laporannya diproses oleh pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat, hingga akhirnya pada Rabu (28/11/2023) kemarin, pihak Kejaksaan menetapkan tersangka terhadap inisial S selaku bendahara desa.
Mengetahui hal tersebut, warga khawatir Kadesnya juga dipaksakan untuk ditersangkakan, sedangkan proses dari awal warga menilai kasus tersebut, penuh intrik politik desa.
Agus korlap aksi mengatakan, aksi demo kali ini dilakukan warga Gunung Rancak, karena tidak ingin melihat Kepala Desanya menjadi korban politik.
“Kami tau situasi desa, oleh sebab itu, kami hanya memastikan agar penanganan hukum dalam kasus ini berhati-hati. Apalagi, sampai mentersangkakan Kades yang menurutnya hanya membantu memfasilitasi tempat, saat penyaluran BLT DD,” ujar Agus disela-sela aksi.
Agus menambahkan, seharusnya yang paling bertanggung jawab dalam kasus tersebut adalah Bank penyalur, yakni pihak Bank Rakyat Indonesia (BRI).
“Yang membawa uang, yang menyalurkan kami liat adalah Bank BRI, tapi kenapa pihak desa yang menjadi sasaran. Padahal, desa hanya memfasilitasi tempat saja,” imbuhnya.
Untuk itu, menurut Agus, aksi tersebut sekaligus menuntut pihak Bank BRI, untuk terbuka dan bertanggung jawab dalam hal ini.
“Bank sekelas BRI, pasti punya SOP jelas dalam penyaluran, kita berharap dapat bertanggung jawab,” paparnya.
Sementara, Kepala Cabang BRI Sampang Rahmat Salim, saat menemui massa aksi menyampaikan, pihaknya hanya sebagai bank penyalur Dana Desa (DD) yang ditunjuk pemerintah, termasuk pembukaan rekening DD.
Menurutnya, peran BRI sebagai penyalur BLT DD ialah sosial value dan pemulihan ekonomi nasional. Pihaknya berkomitmen, menjunjung tinggi transparansi, keadialan dan integritas.
“Jadi, kami menghormati proses hukum yang sedang berlangsung. Kami menolak menandatangani, karena sudah dipanggil dan telah menyerahkan alat bukti kepada penyidik Kejaksaan,” ucapnya.
Untuk sekedar diketahui, aksi ribuan massa tersebut dimulai dari depan kantor BRI kemudian dilanjutkan berjalan menuju kantor Kejaksaan Negeri Sampang. (red)