BALI,- Optimalisasi pelayanan kesehatan bagi warga binaan Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan, Jawa Timur, terus dilakukan.
Hal itu dibuktikan dengan keikutsertaan Lapas setempat dalam kegiatan penguatan kapasitas pelaksanaan fungsi perawatan kesehatan.
Termasuk diantaranya, tentang rehabilitasi bagi tahanan anak, narapidana dan anak binaan, dilaksanakan selama 3 hari di hotel Truntum, Bali.
Peserta diberikan pelatihan meliputi teknik perawatan kesehatan fisik dan mental, serta metode rehabilitasi bagi tahanan dan anak binaan.
Kepala Lapas Narkotika Pamekasan Yhoga Aditya Ruswanto mengatakan, kegiatan ini dalam upaya meningkatkan layanan bagi warga binaan.
“Hal itu sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022,” ujarnya kepada awak media, Jumat (08/11/24).
Menurut Yhoga, kegiatan ini penting untuk memastikan seluruh warga binaan memperoleh pelayanan yang sesuai dengan standar.
“Dengan pelatihan ini, para pegawai Lapas dapat melaksanakan tugasnya dengan lebih baik sesuai dengan standar,” tandasnya.
Selain itu, memastikan warga binaan tidak hanya diperlakukan secara manusiawi, tetapi dipersiapkan untuk kembali menjadi bagian produktif di masyarakat.
“Kesehatan dan rehabilitasi merupakan bagian penting dari proses pemasyarakatan,” ucapnya.
Yhoga menambahkan, bukan hanya soal pemenuhan hak, tetapi juga investasi untuk masa depan mereka.
Pihaknya ingin memastikan, setiap warga binaan mendapat kesempatan, untuk kembali menjadi anggota masyarakat yang produktif.
“Kami percaya, melalui program ini, tingkat residivisme dapat ditekan dan proses pembinaan di Lapas akan semakin efektif,” pungkasnya.