Pemdes Mosun Gandeng Fasilitator TEKAD Bangkitkan Potensi Ekonomi Lokal Desa

- Jurnalis

Senin, 16 Desember 2024 - 14:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Caption: Pemdes Mosun kolaborasi dengan program TEKAD untuk optimalkan potensi ekonomi lokal melalui budidaya ikan lele.

Caption: Pemdes Mosun kolaborasi dengan program TEKAD untuk optimalkan potensi ekonomi lokal melalui budidaya ikan lele.

MAYBRAT,- Desa Mosun, sebuah desa kecil di Kecamatan Aifat Utara, Kabupaten Maybrat, dengan populasi hanya 199 jiwa, kini menjadi contoh sukses pemberdayaan desa melalui budidaya ikan lele.

Perubahan besar ini hasil dari kolaborasi Pemerintah Desa Mosun dengan Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD), yang sejak 2021 mengarahkan masyarakat Desa untuk menggali potensi lokal, khususnya perikanan air tawar.

Diketahui, sumber mata air melimpah yang dimiliki Desa Mosun adalah modal utama dalam pengembangan budidaya ikan lele. Dengan masa panen yang relatif singkat dan harga jual yang menguntungkan, budidaya lele menjadi solusi tepat untuk meningkatkan pendapatan warga. Hasilnya, Desa Mosun kini menjadi pemasok utama ikan lele untuk Kecamatan Aifat Utara dan Aifat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami melihat budidaya lele sebagai peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan pendampingan dari Program TEKAD, kami optimis potensi ini dapat terus berkembang,” ujar Kordinator TEKAD Maybrat, Marthen Nataniel Wafom, Senin (16/12/2024).

Marthen menambahkan Program TEKAD juga memberikan berbagai pelatihan dan pendampingan, termasuk teknik pemijahan ikan, manajemen keuangan, dan perawatan kolam.

Baca Juga :  Masyarakat di Sampang Rela Sumbangkan Dana Untuk Sandiaga Uno

Salah satu momen penting adalah pelatihan pada September 2024, yang membuka wawasan masyarakat untuk memproduksi bibit ikan secara mandiri.

“Dengan belajar teknik pemijahan, kami tidak lagi harus membeli bibit dari luar, sehingga biaya produksi menjadi lebih hemat,” kata Yulianus Fadan, salah satu peserta pelatihan yang sukses mendirikan usaha Budidaya Lele.

“ Dalam satu siklus panen sebanyak 1.000 ekor ikan lele, bisa meraup penghasilan Rp7-8 juta. Hasil ini sangat membantu ekonomi keluarga kami dan mendorong semangat untuk terus mengembangkan usaha,” tambah Yulianus.

Hasilnya dalam tiga tahun terakhir, Desa Mosun telah menunjukkan kesuksesan yang nyata. Keberhasilan budidaya ikan lele tidak hanya mendongkrak ekonomi rumah tangga, tetapi juga menarik perhatian Dinas Perikanan Kabupaten Maybrat.

Melihat potensi besar ini, pemerintah desa mulai memperluas program dengan membentuk kelompok-kelompok baru yang fokus pada pengembangan usaha perikanan dan ekonomi rumah tangga lainnya.

Baca Juga :  Harga Pupuk Dinilai Mahal, Petani di Bangkalan Unjuk Rasa

Pemerintah desa bersama Program TEKAD juga mendorong pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mengelola hasil usaha masyarakat secara lebih terstruktur.

Mereka juga berencana menyusun Peraturan Desa (Perdes) agar pelaku usaha lokal, seperti rumah makan, diwajibkan membeli hasil panen dari petani dan pembudidaya lokal.

“Kami berharap keberhasilan ini dapat menginspirasi desa-desa lain untuk menggali potensi lokal mereka,” pungkas Kepala Desa Mosun.

Untuk diketahui, Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) adalah program kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa (PEID)  Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.

Program TEKAD bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi rumah tangga perdesaan melalui pengembangan mata pencaharian atau usaha ekonomi produktif yang berkelanjutan di 25 Kabupaten yang ada di 9 Provinsi yaitu Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

Berita Terkait

Kasus DBD Kembali Hantui Warga Sampang
Lapas Narkotika Pamekasan Cek Fisik Senjata Api
BRI Bangkalan Buka Suara Soal Laporan KAKI Jatim
Ketua La Ham Pelototi Pertambangan di Botudulanga
Bupati Sampang Lantik Direktur PDAM dan PT GSM
Tabur Bantuan Sembako, Wujud Kepedulian Sosial
Gaet Komitmen Wujudkan Pemasyarakatan Produktif
Dua Pejabat Utama Polres Sampang Dimutasi

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 18:33 WIB

Kasus DBD Kembali Hantui Warga Sampang

Kamis, 26 Juni 2025 - 17:34 WIB

Lapas Narkotika Pamekasan Cek Fisik Senjata Api

Kamis, 26 Juni 2025 - 15:12 WIB

Ketua La Ham Pelototi Pertambangan di Botudulanga

Rabu, 25 Juni 2025 - 21:14 WIB

Bupati Sampang Lantik Direktur PDAM dan PT GSM

Rabu, 25 Juni 2025 - 15:11 WIB

Tabur Bantuan Sembako, Wujud Kepedulian Sosial

Berita Terbaru

Caption: anggota Polsek Ketapang bersama warga mendatangi lokasi ditemukannya bayi berjenis kelamin laki-laki, (sumber foto: Humas Polres Sampang).

Peristiwa

Geger !, Bayi Dibuang di Sawah Warga Sampang

Jumat, 27 Jun 2025 - 08:34 WIB

Caption: Polres Pamekasan saat gelar konferensi pers ungkap 7 kasus narkoba dan menangkap 17 pelaku, (dok. regamedianews).

Hukum&Kriminal

Polres Pamekasan Siap Putus Mata Rantai Narkoba

Kamis, 26 Jun 2025 - 19:33 WIB

Caption: ilustrasi serangan nyamuk Aedes Aegypti, (sumber foto: siloam hospital).

Daerah

Kasus DBD Kembali Hantui Warga Sampang

Kamis, 26 Jun 2025 - 18:33 WIB

Caption: Kasi Adm Kamtib Lapas Narkotika Pamekasan bersama Baminurmintu Sat Intelkam Polres Pamekasan, tengah cek fisik senjata api.

Daerah

Lapas Narkotika Pamekasan Cek Fisik Senjata Api

Kamis, 26 Jun 2025 - 17:34 WIB